TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Kombinasi Zat Makanan Ini Terbukti Sehat untuk Tubuh Kamu!

Bagus buat kesehatan perut kamu, lho!

Unsplash/Taylor Kiser

Saat ini, banyak sekali kombinasi makanan populer yang disebut-sebut bisa menyehatkan tubuh dan membantu menurunkan berat badan. Sayangnya, klaim tersebut umumnya belum dapat dibuktikan secara saintifik melalui penelitian atau bukti-bukti ilmiah yang kuat. Meskipun demikian, kamu nggak perlu khawatir karena menurut teori dan bukti ilmiah, ada juga lho beberapa kombinasi makanan sehat yang dapat meningkatkan kecepatan pencernaan suatu zat. Apa saja sih kombinasi makanan yang dimaksud? Yuk, simak daftar 4 kombinasi makanan sehat ini!

1. Zat besi dan vitamin C

Unsplash/Wesual Click

Zat besi di dalam tubuh terbagi menjadi dua jenis, yaitu zat besi heme dan zat besi non heme. Zat besi heme dapat ditemukan dalam makanan hewani seperti daging merah, ayam, ikan, dan telur sementara zat zat besi non heme dapat ditemukan terkandung dalam sayur-sayuran. Di dalam tubuh, zat besi memiliki berbagai macam peran di antaranya sebagai pembawa oksigen, peningkat sistem imun, pembangun hemoglobin, dan pendukung metabolisme. Tubuh dapat dengan mudah menyerap zat besi heme, namun tidak demikian dengan zat besi non heme.

Untuk membantu penyerapan zat besi non heme, kamu bisa mengombinasikannya dengan vitamin C. Kombinasi antara zat besi non haem dengan vitamin C dapat membantu mengubah zat besi non heme menjadi bentuk yang lebih mudah diserap oleh tubuh. Contoh kombinasi makanan yang mengandung zat besi dan vitamin C adalah salad yang mengandung sumber kaya vitamin C seperti tomat. Kamu juga bisa mengonsumsi sayuran seperti brokoli dan kembang kol dengan jus lemon.

2. Karotenoid dan lemak

Unsplash/Sara Dubler

Karotenoid merupakan pigmen warna yang dapat ditemukan di dalam tumbuhan. Di dalam tubuh, sebagian karotenoid dapat diubah menjadi retinol sementara sebagian zat lainnya seperti lutein dan zeaxanthin digunakan untuk membantu mengoptimalkan fungsi penglihatan. Karotenoid juga berfungsi untuk fungsi sistem imun serta aktivitas antioksidan. Konsumsi karotenoid dapat menurunkan risiko beberapa jenis kanker, penyakit jantung, dan masalah penglihatan.

Meskipun demikian, karotenoid membutuhkan sekitar 3-5 gram lemak dalam makanan agar bisa diserap oleh tubuh. Untuk itu, kamu bisa mengombinasikan makanan yang mengandung karotenoid dengan lemak. Salah satu contoh dari kombinasi karotenoid dan lemak adalah mengombinasikan salad dengan saus rendah lemak. Kamu juga bisa mencoba menambahkan keju atau minyak zaitun ke dalam salad kamu.

Selain menambahkan lemak, kamu juga harus memerhatikan cara memasak sumber karotenoid. Karotenoid umumnya berada di dalam matriks tumbuhan sehingga diperlukan usaha untuk menghancurkan matriks tersebut untuk bisa mendapatkan karotenoid. Dengan memotong, memblender, dan memasak sayuran, kamu bisa meningkatkan ketersediaan karotenoid di dalam makanan kamu.

3. Vitamin D dengan lemak

Unsplash/Fabio Alves

Vitamin D merupakan vitamin yang hanya terkandung dalam beberapa makanan saja namun bisa didapatkan ketika sinar UV menyentuh kulit dan memicu pembentukan vitamin D. Makanan yang mengandung vitamin D salah satunya adalah minyak ikan. Fungsi utama vitamin D adalah untuk membantu penyerapan kalsium di dalam perut. Kekurangan vitamin D pada anak-anak dapa menyebabkan lambatnya pertumbuhan dan rakhitis sementara pada orang dewasa dapat menyebabkan osteopenia dan osteoporosis.

Vitamin D termasuk ke dalam golongan vitamin yang larut di dalam lemak. Untuk itu, konsumsi vitamin D dan E lebih baik dikombinasikan dengan lemak. Hal tersebut dibuktikan oleh studi dari peneliti Tufts University yang menunjukkan bahwa tingkat penyerapan vitamin D di dalam tubuh meningkat sebesar 32 persen dengan memasukkan lemak ke dalam menu sarapan.

Kombinasi vitamin D dan lemak bisa kamu dapatkan dengan mengombinasikan mentega dan jelly sandwich beserta segelas susu.

Baca Juga: Para Ahli Buktikan Bahwa Gak Ada yang Namanya Makanan Sehat, Kok Bisa?

Writer

Nisrina Ulayya

Silent reader turns a content writer.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya