TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tips agar Anak Suka Makan Sayur ala Chef Farah Quinn, Dijamin Sehat!

Karena ibu mana, sih, yang tak mau anaknya doyan sayur

pexels.com/cottonbro

Sepertinya sudah jadi rahasia umum, ya, kalau banyak anak yang susah sekali makan sayur. Mereka akan pilih-pilih makanan ketika sudah dikenalkan dengan banyak rasa makanan.

Jangan khawatir, mengenai derita sejuta umat para ibu yang satu ini, chef Farah Quinn melalui akun YouTube-nya membagikan beberapa tips agar anak jadi suka makan sayur. Tak sesulit yang dibayangkan, yuk, segera praktikkan!

1. Hindari susu formula yang mengandung pemanis tambahan 

formuland.com

Makanan pertama bagi bayi adalah berasal dari ASI. Namun, sayangnya ada beberapa kondisi yang membuat para ibu tak bisa menyusui anak, baik langsung maupun tidak langsung (ASI perah). Lantas, ASI pun digantikan dengan susu formula.

Tidak ada yang salah dengan hal itu. Namun, perhatikan produk susu yang dipilih. Sebaiknya hindari kandungan susu formula yang menggunakan pemanis buatan seperti sukrosa dan high fructose corn syrop. Pastikan untuk selalu membaca komposisi pada susu formula. Tidak mengapa membeli yang lebih mahal untuk investasi kesehatan anak di masa depan.

Baca Juga: [INFOGRAFIS] Sudah Tuntaskah Permasalahan Gizi Anak di Indonesia?

2. Hindari bubur instan yang mengandung gula pasir atau sukrosa 

pixabay.com/jmexclusive

Bubur instan adalah produk buatan yang telah melalui berbagai macam proses di pabrik. Terlebih lagi dengan tambahan gula, pengawet, pemanis buatan, dan bahan-bahan tidak natural lainnya. Bukan berarti semuanya buruk, tetapi jika anak sudah sering dikenalkan dengan makanan manis, tentu mereka tidak akan menyukai sayur dan buah.

Sayur dan buah memiliki rasa yang tentu tidak seenak buatan pabrik. Akan tetapi, sedari kecil karena lidah anak masih alami, maka sebaiknya kenalkan semua rasa yang natural. Jika anak selalu diberi makanan sehat dan natural maka, lama-lama mereka akan terbiasa.

3. Jangan menambahkan gula pasir dan garam pada makanan

everydayhealth.com

Diprioritaskan pada usia 1 tahun pertama bagi anak untuk tidak menambahkan gula dan garam ke dalam makanannya. Ketika anak mulai makan pada usia sekitar 5-6 bulan, mulailah kenalkan rasa alami dari sayur-sayuran.

Di usia tersebut, anak memiliki ginjal yang belum terlalu kuat untuk memproses garam dan itu tidak baik untuk jangka panjang. Konsumsi gula pun tidak baik untuk anak. Gula bisa berdampak pada kesehatan gigi, anak menjadi hiperaktif, dan mereka pun akan menjauhi makanan sehat seperti sayur dan buah segar.

4. Mulailah dari sayur-sayuran yang tidak manis, kemudian beralih ke sayuran yang manis

unsplash.com/Dan Gold

Pada asupan makanan pertama bagi anak mulailah, dengan sayuran murni. Dimulai dari sayuran yang tidak manis baru, kemudian beralih ke sayuran yang agak manis. Misalnya sayuran buncis yang dikukus atau rebus, lalu dihaluskan dengan blender. Untuk selanjutnya bisa coba kacang polong, labu, wortel dan sebagainya. Tentunya harus tanpa garam dan gula, ya!

Jangan takut dan merasa kasihan pada anak karena makanannya terasa hambar. Pasalnya, anak belum mengenal rasa apa pun sebelumnya, jadi pasti mereka akan memakan apa pun yang diberikan.

5. Hindari kaldu bubuk yang mengandung MSG 

pexels.com/Kaboompics

Saat usia anak sudah cukup besar, mereka mulai mampu mengenal makanan seperti sup, menu protein, dan sebagainya. Untuk meningkatkan cita rasa makanan, kaldu bisa digunakan. Akan tetapi, pastikan kaldu yang dipakai mengandung bahan alami tanpa MSG.

Kaldu juga bisa dibuat sendiri di rumah, misalnya dari tulang ayam yang direbus, udang, atau ikan. Kemudian, campurkan dengan wortel, seledri, atau sayuran lainnya.

6. Jangan memberi camilan manis saat anak belum terlalu lapar

pixabay.com/chameleon62foto

Saat si Kecil belum mau makan, sederhananya itu berarti mereka belum lapar. Kita bisa simpan kembali camilan atau makanan yang sudah disiapkan, dan tawarkan lagi kepadangan sekitar 15-30 menit kemudian. Hindari memberikan camilan manis berupa biskuit, cokelat, atau makanan manis lainnya di sela waktu tersebut.

Jangan memberikan anak alternatif makanan. Kita harus tetap pada pendirian untuk memberikan makanan sehat. Kalau anak diberikan pilihan camilan manis, mereka akan terus menolak makanan utama agar bisa makan makanan manis.

Baca Juga: 7 Cara Sehat Memberi Makan untuk Bayi hingga Balita

Verified Writer

It's Me, Sire

A dusk chaser who loves to shout in the silence..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya