TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Postbiotik, Senyawa Bioaktif yang Baik untuk Pencernaan

Apa bedanya dengan probiotik dan prebiotik?

ilustrasi kombucha sebagai sumber probiotik (unsplash.com/Tim-Oliver Metz)

Kamu mungkin sudah sering mendengar probiotik dan prebiotik. Probiotik adalah mikroorganisme berupa bakteri baik yang hidup di usus manusia, sedangkan prebiotik adalah sekelompok nutrisi yang menjadi sumber makanan bagi probiotik. Lalu, apa itu postbiotik?

Berikut ini adalah lima fakta ilmiah seputar postbiotik, mulai dari hubungannya dengan prebiotik dan probiotik hingga manfaatnya bagi kesehatan. Wajib kamu pahami, lho!

1. Apa itu postbiotik?

ilustrasi penelitian postbiotik (unsplash.com/CDC)

Dilansir jurnal Nature Reviews, Gastroenterology & Hepatology, definisi dari postbiotik adalah suatu preparat dari mikroorganisme mati dan/atau komponennya yang memberikan manfaat kesehatan bagi inangnya. Definisi tersebut pengertian yang telah disepakati bersama oleh para ahli International Scientific Association for Probiotics and Prebiotics (ISAPP) pada 2019.

Jadi, secara sederhana, jika diuraikan kata per kata, "post" berarti setelah, adapun "biotik" yaitu dihasilkan atau berkaitan dengan organisme hidup. Jika disatukan, postbiotik secara harfiah dapat diartikan sebagai "setelah kehidupan." Namun, pada dasarnya, postbiotik adalah produk sampingan yang tersisa setelah probiotik memakan prebiotik.

Dengan kata lain, berbeda dengan probiotik, postbiotik bukanlah bakteri ataupun mikroorganisme hidup lainnya. Mereka termasuk senyawa bioaktif yang di antaranya meliputi peptida, yang diketahui dapat memperlambat pertumbuhan bakteri berbahaya, serta asam lemak rantai pendek yang membantu berkembangnya bakteri baik.

2. Jenis-jenis postbiotik

ilustrasi jenis-jenis postbiotik (unsplash.com/CDC)

Sebagaimana definisi di atas, postbiotik adalah senyawa bioaktif yang dibuat ketika probiotik atau bakteri baik di pencernaan memakan dan memfermentasi berbagai jenis prebiotik di usus.

Dilansir Healthline, berikut beberapa jenis postbiotik yang dihasilkan sebagai produk samping dari bakteri probiotik.

  • Asam lemak rantai pendek
  • Lipopolisakarida
  • Eksopolisakarida
  • Enzim
  • Fragmen dinding sel
  • Lisat bakteri (campuran yang terbuat dari komponen bakteri)
  • Supernatan bebas sel (campuran senyawa yang dihasilkan oleh bakteri dan ragi)
  • Berbagai metabolit lain seperti vitamin dan asam amino

Baca Juga: 5 Makanan yang Tinggi Prebiotik, Baik untuk Pencernaan

3. Manfaat postbiotik bagi kesehatan

ilustrasi manfaat postbiotik bagi kesehatan (unsplash.com/Daily Nouri)

Meskipun konsep postbiotik terbilang baru dan mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami, tapi senyawa ini sudah ada sejak lama dan berkaitan dengan beberapa manfaat kesehatan. Sebagaimana termuat dalam jurnal penelitian Trends in Food Science and Technology pada 2022, senyawa postbiotik disebut dapat meningkatkan komunikasi antara mikrobiota usus dan sistem kekebalan tubuh. Untuk itu, postbiotik juga dilihat sebagai strategi yang memungkinkan dalam pencegahan atau pengobatan COVID-19.

Dilansir Health, selain berpotensi mendukung fungsi kekebalan dan melawan infeksi, postbiotik juga dianggap membantu menjaga barrier atau lapisan usus, mengurangi peradangan, dan mendukung penyesuaian gula darah. Bahkan, postbiotik juga berpotensi membantu kondisi lainnya, seperti alergi, penyakit pencernaan, hingga penyakit kronis dan obesitas.

4. Sumber postbiotik

ilustrasi makanan sumber postbiotik (unsplash.com/Brooke Lark)

Karena masih relatif baru, suplemen postbiotik belum tersedia secara luas seperti prebiotik dan probiotik. Namun, meskipun mengonsumsi suplemen dapat menjadi pilihan, sebaiknya kamu konsultasi pada dokter atau penyedia layanan kesehatan terlebih dahulu.

Oleh karena itu, cara terbaik untuk menghasilkan postbiotik sendiri dalam tubuh adalah dengan memperbanyak konsumsi makanan kaya prebiotik untuk memberi makan bakteri baik di dalam usus. Prebiotik umumnya ditemukan dalam makanan berserat tinggi, seperti biji-bijian, sayuran, bawang putih, bawang merah, daun bawang, asparagus, rumput laut, gandum, kacang-kacangan, dan masih banyak lagi.

Adapun mikroba yang berperan sebagai probiotik secara alami telah ada di dalam tubuh manusia. Namun, kamu juga bisa memperoleh asupan probiotik tambahan dalam bentuk suplemen atau makanan tertentu. Probiotik dapat ditemukan dalam makanan fermentasi yang tidak dipasteurisasi, seperti kimchi, yoghurt, kefir, kombucha, tauco, tempe, dan miso.

Baca Juga: 5 Manfaat Probiotik dalam Meningkatkan Gairah Seksual

Verified Writer

Nurul M

Berusaha menulis sesuai fakta. Mohon maaf jika terdapat misinformasi.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya