TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Benar Makan Nasi Sisa Bisa Menyebabkan Keracunan Makanan?

Nasi matang sekalipun bisa menampung bakteri tertentu

ilustrasi nasi sisa (pexels.com/Alexey Demidov)

Kebanyakan orang mengaitkan keracunan makanan dengan makan daging ayam yang tidak matang atau produk segar yang tidak dibersihkan dengan benar. Bagaimana dengan nasi sisa?

Sempat ada video viral di TikTok dari akun @jujgetzoff yang menunjukkan seorang perempuan dirawat di rumah sakit setelah makan nasi sisa. Namun, banyak bertanya-tanya akan kebenarannya, apakah memang faktanya demikian atau itu rumor semata.

Karena nasi adalah makanan populer di Indonesia dan hampir selalu ada di meja makan, restoran, pusat jajanan, dan lain-lain, yuk ketahui apakah makan nasi sisa bisa menyebabkan keracunan makanan.

Baca Juga: 9 Cara Ampuh Cegah Keracunan Makanan, Mari Lakukan!

Kaitan antara nasi sisa dan keracunan makanan

ilustrasi bakteri Bacillus cereus (commons.wikimedia.org/Mogana Das Murtey and Patchamuthu Ramasamy)

Keracunan makanan adalah penyakit yang terjadi setelah kita makan makanan atau minum air yang telah terkontaminasi dengan bakteri, parasit, virus, atau racun tertentu yang berpotensi berbahaya. Gejala yang dirasakan bisa berupa muntah, diare, demam, dan kram perut.

Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, sebagian besar kasus keracunan makanan sembuh dengan sendirinya dalam waktu seminggu. Namun, ini bisa sangat berisiko bagi orang-orang yang sistem imunnya lemah, sedang hamil, atau anak usia di bawah 5 tahun.

Pasalnya, tubuh mereka tidak dilengkapi "senjata" untuk melawan organisme dengan semestinya. Dalam kasus yang lebih ekstrem, keracunan makanan bahkan bisa menyebabkan kematian.

Nasi mungkin tampak seperti makanan yang berisiko rendah untuk dikonsumsi dan menyebabkan keracunan makanan. Akan tetapi, nasi matang sekalipun bisa menampung bakteri tertentu yang bisa membuat kita jatuh sakit jika tidak disimpan dan dipanaskan kembali dengan benar.

Beras bisa mengandung spora Bacillus cereus, yaitu bakteri yang bisa menyebabkan keracunan makanan. Menurut Food and Drug Administration (FDA), bakteri ini ditemukan di dalam tanah dan menghasilkan racun yang menyebabkan penyakit pencernaan saat tertelan.

Spora bakteri ini dapat bertahan hidup bahkan saat nasi sudah dimasak, dan jika nasi dibiarkan di suhu ruangan, spora tersebut dapat tumbuh menjadi bakteri dan berkembang biak. Bakteri kemudian dapat menghasilkan racun yang dapat membuat kita sakit, seperti dijelaskan dalam laman Better Homes & Garden.

Jika racun itu benar-benar terbentuk, tidak peduli seberapa tinggi suhu saat kamu memanaskan kembali nasi sisa, racun tersebut akan tetap ada. Penyakit karena bakteri Bacillus cereus dapat menyebabkan beberapa gejala yang tidak menyenangkan, seperti mual, muntah, dan diare. 

Menambahkan dari laman Health, umumnya muntah dan diare bisa terjadi 1–5 jam setelah makan nasi sisa yang tidak disimpan dengan baik, yang disebut sebagai "fried rice syndrome". Infeksi Bacillus cereus biasanya ringan, tetapi bisa berbahaya terutama pada mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah.

Risiko ini tidak hanya berlaku untuk beras. Biji-bijian apa pun dapat menampung bakteri jika tidak disimpan dengan benar dan bisa bikin kita sakit parah apabila kita tidak menyimpan dan memanaskannya kembali dengan benar.

Baca Juga: 6 Tips Pemulihan usai Keracunan Daging Sapi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya