TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kentang Vs Ubi, Apakah Keduanya Memberi Manfaat Sehat yang Sama?

Baik kentang maupun ubi sama-sama mengandung vitamin C

ilustrasi kentang, ubi, dan sayuran lainnya (pixabay.com/Hank Prenger)

Baik kentang maupun ubi jika diolah dengan benar dapat menyehatkan tubuh. Sesuatu yang benar-benar membedakan antara kentang dan ubi adalah kandungan beta-karotennya, yang merupakan pigmen antioksidan yang memberi warna ubi.

Beta-karoten dikenal menyehatkan. Menurut laporan dalam jurnal Scientific Reports tahun 2016, orang dengan pola makan tinggi beta-karoten tertinggi memiliki risiko kematian dini 17 persen lebih rendah daripada semua penyebab, dibanding kelompok yang makan paling sedikit.

Banyak yang menganggap ubi menawarkan manfaat kesehatan yang lebih banyak daripada ubi. Bagaimana faktanya? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!

Nutrisi kentang Vs Ubi

ilustrasi kentang (pexels.com/Nova Indah)

Berikut ini kandungan nutrisi ubi dan kentang per 100 gram menurut FoodData Central:

  • Kalori: 125 kalori pada kentang dan 108 kalori pada ubi.
  • Protein: 1,9 gram pada kentang dan 1,3 gram protein pada ubi.
  • Lemak: Baik kentang dan ubi mengandung 4,3 gram lemak.
  • Karbohidrat: 20,4 gram pada kentang dan 16,8 gram pada ubi.
  • Serat: 1,4 gram pada kentang dan 2,4 gram pada ubi.
  • Gula: 1,6 gram pada kentang dan 5,5 gram pada ubi.
  • Kalium: 372 miligram (mg) pada kentang dan 219 mg pada ubi.
  • Vitamin C: Baik kentang dan ubi mengandung 12,1 mg vitamin C.

Melihat daftar di atas, kentang mengandung kalori lebih tinggi, tetapi bedanya tidak banyak. 

Ada sedikit lebih banyak protein dalam kentang dibanding ubi, begitu pula kandungan kaliumnya. Kalium diketahui penting buat kesehatan jantung karena menetralkan natrium untuk menurunkan tekanan darah. Namun, untuk orang-orang yang sedang membatasi asupan kalium, tanyakan kepada dokter apakah kentang aman untuk dikonsumsi sehari-hari.

Ubi mengandung serat yang lebih tinggi, yang mana ini baik untuk pencernaan dan memberikan efek kenyang yang lebih lama.

Selain itu, baik ubi maupun kentang mengandung vitamin C. Vitamin ini sangat penting untuk memproduksi kolagen (penting untuk kesehatan tulang) dan membentuk pembuluh darah.

Walaupun ubi mengandung lebih banyak gula daripada kentang, tetapi keduanya tetap menyehatkan. Keduanya memiliki jumlah gram karbohidrat total yang sama, sehingga akan dimetabolisme dengan cara yang sama.

Baca Juga: #GiziLokal: 7 Manfaat Bunga Lawang bagi Kesehatan, Intip yuk!

Baik untuk orang dengan diabetes

ilustrasi ubi jalar (unsplash.com/Louis Hansel)

Orang dengan diabetes bisa mengonsumsi kentang maupun ibu. Namun, porsinya tetap perlu diperhatikan.

Kentang dengan berat lebih dari 183 gram mengandung 375 kalori dan 61 gram karbohidrat, menurut FoodData Central. Jumlah karbohidrat dalam makanan akan memengaruhi gula darah, dan makan kentang dalam porsi besar tanpa sadar bisa membuat kadar gula darah melonjak saat mengelola diabetes.

Memantau karbohidrat dapat membantu menyeimbangkan asupan untuk mengontrol kadar gula darah, menurut American Diabetes Association. Porsi kentang yang direkomendasikan adalah yang muat di telapak tangan. Kalau tidak menemukan kentang berukuran kecil, maka makanlah setengahnya.

Sama-sama bisa membantu menurunkan berat badan

ilustrasi kentang (pixabay.com/Katzenfee50)

Beberapa orang menjauhi kentang saat diet karena dianggap bisa menaikkan berat badan. Padahal, masalahnya ada pada cara pengolahannya. Kentang dalam bentuk keripik atau kentang goreng bisa menambah banyak lemak dan kalori. Ditambahkan lagi, keduanya sering ditambahkan banyak garam. Memakan keduanya secara rutin bisa menghambat penurunan berat badan.

Akan tetapi, penelitian berskala kecil dalam Journal of American College of Nutrition terhadap laki-laki dan perempuan yang kelebihan berat badan yang mengonsumsi makanan rendah kalori menunjukkan bahwa memasukkan kentang ke dalam pola makan mereka tidak menyebabkan penambahan berat badan.

Akan lebih mudah untuk makan keripik kentang dan kentang goreng secara berlebihan, tetapi tidak dengan kentang biasa.

Baca Juga: #GiziLokal: 6 Manfaat Sayur Genjer bagi Kesehatan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya