TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Umumnya, Hemoglobin (Hb) Terlampau Rendah Disebabkan Oleh 6 Hal Ini

Jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter, ya

medicalnewstoday.com

Hemoglobin (Hb) merupakan metaloprotein di dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh. Kadar Hemoglobin (Hb) di dalam darah pun memiliki ambang batas yang mengindikasikan jumlah normal. Misalnya 13,8-17,2 gm/dL darah untuk pria dan 12,1-15,1 gm/dL darah untuk wanita.

Usut punya usut, kadar Hemoglobin (Hb) tersebut dapat berfluktuasi sebab beragam faktor mulai dari pendarahan berat hingga gejala dari suatu penyakit kronis. Nah, berdasarkan lansiran dari laman Medical News Today, Mayo Clinic, dan Hematology, pada umumnya, kadar Hemoglobin (Hb) yang rendah disebabkan oleh hal-hal berikut.

1. Hipotiroid

blog.bulletproof.com

Kelenjar tiroid pada pengidap hipotiroid memproduksi hormon tiroid dalam jumlah sedikit. Akibatnya, kinerja sumsum tulang dapat terganggu seperti dalam fungsinya untuk memproduksi sel darah merah.

Hal ini pun berimbas pada penurunan kadar Hemoglobin (Hb) di dalam sel darah sebab memang jumlah sel darah merah tersebut yang sedikit.

2. Anemia

healthline.com

Kerap dikenal sebagai 'penyakit kurang darah', seseorang yang mengidap Anemia memang memiliki jumlah sel darah merah yang lebih sedikit dari jumlah normal, bahkan tak mengandung Hemoglobin (Hb) dalam jumlah yang cukup.

Selain itu, Anemia rupanya terbagi pula atas beberapa jenis, yakni Anemia defisiensi zat besi, Anemia aplastik, Anemia sel sabit, Anemia hemolitik, Anemia akibat kehamilan, hingga Anemia akibat kekurangan asupan vitamin. 

Baca Juga: 6 Superfood yang Ampuh Turunkan Tekanan Darah Tinggi

3. Kanker darah

lifesciencedaily.com

Salah satu indikasi dari kanker darah yakni kadar Hemoglobin (Hb) yang terlampau rendah di dalam darah. Hal ini berlaku pada ketiga jenis kanker darah, mulai dari leukemia, multiple myeloma, dan limfoma.

Pasalnya, kanker darah mengakibatkan produksi sel darah merah menjadi terganggu secara signifikan sehingga turut pula berpengaruh pada jumlah Hemoglobin (Hb) di dalam sel darah merah tersebut.

4. Perdarahan internal maupun eksternal

theconversation.com

Perdarahan internal dan perdarahan eksternal dapat mengakibatkan kehilangan darah secara akut ataupun kronis. Luka pada sistem pencernaan hingga cedera dalam organ merupakan sedikit contoh dari perdarahan internal alias yang tak tampak secara kasat mata.

Sedangkan perdarahan eksternal dapat terjadi karena luka akibat kecelakaan, tindakan operasi, menstruasi sangat berat, sering mimisan, hingga terlampau rajin donor darah.

5. Konsumsi obat-obatan antiretroviral (ARV)

businesslive.co.za

Penggunaan obat-obatan antiretroviral (ARV) dikenal sebagai terapi pengobatan bagi pengidap HIV (Human Immunodeficiency Virus) guna memperkuat sistem imun. Usut punya usut, obat-obatan jenis ini rupanya dapat berefek samping terhadap penurunan kadar Hemoglobin (Hb) pada pasien bersangkutan. Itulah mengapa pasien HIV kerap mengidap Anemia, sehingga perlu kontrol yang tepat dengan dokter untuk menyiasatinya.

Baca Juga: 6 Fakta Penyakit Kelainan Darah Thalassemia

Verified Writer

Rahmadila Eka Putri

Hai, salam kenal. Terima kasih sudah membaca tulisan saya. Mari terhubung melalui Facebook (Rahmadila Eka Putri), Instagram (@rahmadilaekaputri), ataupun Twitter (@ladilacious), kritik dan sarannya juga dipersilahkan, lho!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya