TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Cara Melakukan Clean Eating, Utamakan Bahan Alami

Bisa kamu praktikkan selama puasa Ramadan, lo!

ilustrasi pola makan clean eating (unsplash.com/Brooke Lark)

Clean eating atau bisa disebut dengan "pola makan bersih" merupakan salah satu pola makan yang mengutamakan konsumsi makanan utuh dan alami, serta menghindari makanan olahan. Contoh makanan yang direkomendasikan adalah sayuran, buah-buahan, atau biji-bijian.

Fokus dari pola makan ini adalah untuk memaksimalkan nutrisi dan manfaat dari makanan yang kita konsumsi. Clean eating bisa membantu menurunkan berat badan serta meningkatkan kesehatan tubuh dan kesejahteraan. Tidak hanya itu, clean eating juga dianggap lebih ramah lingkungan karena membantu mengurangi emisi global. 

1. Mengurangi makanan yang diproses

Prinsip dasar dari clean eating adalah memilih makanan yang sedekat mungkin dengan bentuk alaminya. Makanan yang sudah diproses biasanya mengandung gula tambahan, pewarna buatan, atau bahkan pengawet. 

Contoh makanan yang harus dihindari adalah makanan ringan kemasan, makanan cepat saji, dan minuman kalengan. Waspada juga terhadap makanan yang mempunyai label "alami". Lihatlah bahan-bahan yang digunakan dan hindari produk yang mengandung gula tambahan, pewarna buatan, atau pengawet.  

2. Memperbanyak asupan buah dan sayuran

ilustrasi buah dan sayuran (unsplash.com/Anna Pelzer)

Seperti yang sempat disampaikan di atas, buah dan sayuran merupakan kunci utama dalam menjalankan clean eating. Mereka kaya akan nutrisi seperti serat, vitamin, mineral, dan senyawa tanaman lainnya yang sangat bermanfaat besar bagi tubuh.

Kamu bisa mencampur berbagai macam buah dan sayuran sebagai salad untuk hasil yang maksimal. Menggunakan topping buah-buahan pada oatmeal atau sereal juga bisa menjadi pilihan yang pas untuk melakukan clean eating.

Baca Juga: Nilai Normal Kadar Gula Darah Puasa, Jangan Sampai Turun atau Naik

3. Mengurangi karbohidrat rafinasi

Karbohidrat rafinasi atau refined carbohydrate adalah makanan yang diproses berulang-ulang dan sudah kehilangan kandungan gizi utamanya. Dilansir Healthline, mengonsumsi karbohidrat rafinasi mempunyai kaitan yang erat dengan obesitas, resistansi insulin, peradangan, dan perlemakan hati.

Contoh makanan yang mengandung karbohidrat rafinasi adalah nasi putih, pasta, roti putih, kue, dan olahan dari tepung terigu. Kamu bisa mengganti makanan tersebut dengan sumber karbohidrat lain yang lebih sehat, seperti oatmeal, roti atau pasta gandum, dan beras cokelat.

4. Baca label produk dengan teliti

ilustrasi label produk (unsplash.com/Jon Tyson)

Selain makanan ringan kemasan, makanan utuh yang sudah dikemas seperti sayuran, kacang-kacangan, dan daging, juga berpotensi mengandung pengawet, gula tambahan, atau lemak jahat.

Contohnya, banyak kacang-kacangan yang dipanggang menggunakan minyak nabati dan sudah terkena paparan suhu yang tinggi. Dalam pola diet clean eating, akan lebih baik untuk mengonsumsi kacang tersebut secara mentah atau memanaskannya sendiri dengan suhu yang rendah.

5. Pilihlah minyak dengan bijak

Minyak nabati dan margarin adalah bahan makanan yang tidak cocok dengan prinsip dasar pola diet clean eating. Bahan, makanan tersebut diproduksi melalui ekstraksi kimia yang membuatnya diproses berkali-kali.

Walaupun mengurangi konsumsi minyak nabati baik untuk tubuh, tetapi mengonsumsi lemak sehat dalam jumlah sedang juga sangat penting. Lemak sehat bisa didapatkan melalui alpukat, kenari, dan ikan berlemak yang kaya akan omega-3.

Selain itu, alternatif minyak yang bisa digunakan adalah minyak zaitun. Minyak zaitun, khususnya yang extra virgin, mengalami proses yang lebih sedikit dan mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan. 

Baca Juga: Kontrol Kolesterol saat Puasa dengan Gaya Hidup Sehat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya