Kolaborasi Stakeholder Jadi Peran Penting Penurunan Stunting
Prevalensi stunting di Indonesia harus terus diturunkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak (KemenPPPA), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS UI) menggelar diskusi publik pada Selasa (15/8/2023) di JW Mariott Hotel Jakarta. Acara ini didukung oleh Takeda, perusahaan farmasi global berbasis penelitian.
Dengan tema "Mewujudkan Lingkungan yang Sehat dan Aman untuk Anak", diskusi ini membahas berbagai tantangan dalam upaya penanggulangan stunting sampai dengan call to action yang bisa dilakukan untuk menanggulangi tantangan tersebut.
Diskusi ini menghadirkan beberapa ahli dari berbagai pemangku kepentingan yang berkaitan dengan topik kesehatan dan keamanan anak.
1. Indonesia punya beragam tantangan dalam mewujudkan kesejahteraan anak
Bintang Puspayoga, S.E, M.Si, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, mengatakan ada banyak tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan anak.
Menurutnya, anak-anak termasuk kelompok rentan terhadap beberapa gangguan kesehatan seperti stunting dan demam berdarah dengue (DBD). Terlebih lagi, polusi udara yang buruk di wilayah Jabodetabek membuat mereka makin rentan.
"Masalah kesehatan anak di Indonesia ini adalah masalah kita bersama dan mencakup berbagai aspek yang hanya bisa diatasi secara kolektif. Oleh karena itu, Hari Anak Nasional menjadi momentum penting bagi KemenPPPA untuk berkolaborasi dengan Kemenkes, PKJS-UI, dan Takeda dalam menghadirkan diskusi publik ini." ucapnya.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Indonesia telah mengalami penurunan dari 24,4 persen pada tahun 2021 menjadi 21,6 persen pada tahun 2022. Namun, hasil positif ini masih harus tetap ditingkatkan untuk mencapai target penurunan 14 persen pada tahun 2024.
Baca Juga: 5 Fakta Vaksin Demam Berdarah, Efektif Hingga 80,2 Persen
Baca Juga: Rumah Anak SIGAP Hadir di Banyumas untuk Cegah Stunting