TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kualitas Udara di Jakarta Jauh dari Rekomendasi WHO

Polusi udara Jakarta terburuk ke-12 di dunia

ilustrasi polusi udara pekat (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Mighty Minds Preschool bersama Nafas Indonesia secara resmi memperkenalkan Clean Air Zone di lingkungan sekolahnya pada Rabu (1/2/2023). Dalam acara ini, Nafas membagikan kualitas udara di Indonesia.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) merevisi pedoman batas paparan tahunan PM2.5 pada tahun 2021 menjadi 5 ug/m3 dari sebelumnya 10 μg/m3 (2005).

Menurut data dari IQAir, PM2.5 DKI Jakarta pada 2021 mencapai 39,2 ug/m3. Ini menjadikannya sebagai kota ke-12 yang terburuk di dunia, bahkan lebih buruk daripada Beijing, China.

"Polusi udara di Jakarta di tahun 2022 hampir delapan kali di atas pedoman WHO, dan masih banyak yang belum menyadari bahwa polusi udara ini ada di dalam ruangan juga. Hanya dengan adanya data kualitas udara yang jelas, kita bisa mengatur lingkungan yang sehat, terutama untuk anak kita," ujar Piotr Jakubowski, Co-Founder dan Chief Growth Officer Nafas Indonesia. 

Di lain sisi, polusi udara bukan hanya masalah Jakarta, tetapi juga masalah kota-kota di sekitarnya. Berpegang dengan standar WHO, 20 daerah sekitar Jakarta memiliki rata-rata kualitas udara terburuk sepanjang tahun 2022.

Tercatat Bintaro, Tangerang Selatan, dan Gunung Sindur, Bogor masuk dalam kategori udara yang tidak sehat. Di sisi lain, beberapa daerah seperti Cibubur, Serpong, Cipayung, Condet, Lebak Bulus, dan Mekarsari memiliki kategori udara tidak sehat bagi kelompok sensitif.

Data tersebut tentunya cukup mengkhawatirkan dan bisa menyebabkan masalah kesehatan bagi masyarakat Indonesia. 

Baca Juga: Mengenali 5 Tanda Kualitas Udara yang Buruk pada Ruangan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya