TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenali Masalah Kantung Mata dan Cara Mengatasinya

Area bawah mata memiliki lapisan kulit yang lebih rapuh

ilustrasi mata (unsplash.com/Alexander Grey)

Kulit di bawah mata sering kali bermasalah. Seiring bertambahnya usia, jaringan di sekitar mata akan melemah, termasuk beberapa otot yang berfungsi untuk menopang kelopak mata.

Mengingat kulit di bawah mata cenderung lebih rentan akan penuaan dini, brand perawatan kulit L’Oréal Paris memperkenalkan inovasi terbarunya dalam acara Media GatheringThe Other Side L’Oréal Paris Triple Roller 2.5% Hyaluron Eye Serum” pada Rabu (14/9/2022).

Acara ini menghadirkan dr. Arini Astasari Widodo, SpKK, dokter spesialis kulit dan kelamin, untuk menjelaskan cara yang tepat untuk menjaga kesehatan kulit di bawah mata. 

1. Masalah kelopak bawah mata yang sering terjadi

ilustrasi kantung mata (unsplash.com/No Revisions)

Dari pemaparan dr. Arini, masalah kelopak bawah mata dapat dibagi menjadi dua, yaitu cekungan dan tonjolan. Untuk masalah cekungan, kondisi yang umumnya terjadi meliputi garis kelopak mata, garis pipi, dan cekungan air mata. 

Untuk masalah tonjolan, kondisi yang kerap terjadi adalah tonjolan otot mata, kantung lemak, kantung cairan, dan gundukan pipi. 

Dokter Arini juga menjelaskan bahwa banyak orang yang melakukan diagnosis yang tidak tepat terhadap masalah kelopak bawah mata yang mereka alami. Hal ini menimbulkan penanganan atau penggunaan produk kesehatan kulit yang tidak tepat. 

"Kulit di sekitar mata lebih tipis, lebih rapuh, memiliki jaringan yang lebih longgar, dan cenderung lebih sensitif dibandingkan area wajah lainnya. Area kulit bawah mata biasanya merupakan area yang cepat menunjukkan tanda-tanda penuaan, seperti garis-garis halus," ucap dr. Arini. 

2. Dua jenis utama kantung mata

ilustrasi masalah kantung mata (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Menurut dr. Arini, dua jenis kantung mata (eye bag) yang harus dibedakan adalah kantung mata yang berlemak dan kantung mata akibat retensi cairan atau fluid retention

Untuk kantung mata yang berlemak, ini diakibatkan oleh lemak yang membantun menopang mata berpindah ke kelopak bawah mata. Kondisi ini menyebabkan kelopak bawah mata terlihat bengkak.

Di sisi lain, kantung mata akibat retensi cairan bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor, seperti menstruasi, alergi, atau makanan. Kantung mata akibat cairan merupakan jenis kantung mata yang sering dialami oleh orang-orang dewasa muda. 

"Jadi biasanya mereka (orang dewasa muda) bukan karena lemak, tetapi fluid bags," tutur dr. Arini. 

Baca Juga: Tips Mengatasi Mata Kering Menurut Pakar, Jangan Lupa Kedip!

3. Tips merawat kulit di bawah mata

ilustrasi merawat kulit bawah mata (unsplash.com/Scandinavian Biolabs)

Dokter Arini membagikan beberapa tips dalam merawat kelopak bawah mata. Ia mengatakan hal pertama yang harus diperhatikan dalam merawat area bawah mata adalah bersikap lembut. Ini meliputi membersihkan area bawah mata dengan hati-hati dan tidak menggosok mata terlalu keras. 

Selain itu, tidak merokok dan menjalankan pola hidup sehat, seperti tidur cukup dan olahraga rutin, bisa menjaga kesehatan area bawah mata. Ia juga menyarankan untuk menggunakan sunscreen pada kelopak mata agar terhindar dari dampak buruk cahaya matahari.  

4. Tips mengatasi kantung mata akibat retensi cairan

ilustrasi tidur dengan kepala sedikit terangkat (unsplash.com/Lucas Andrade)

Tidur dengan kepala sedikit terangkat menggunakan kompres dingin pada mata bisa membantu mengurangi kantung mata akibat retensi cairan. Dokter Arini menjelaskan bahwa metode ini akan membuat cairan di sekitar mata menjadi lebih sedikit. 

Selain itu, ia juga menyarankan untuk mengurangi asupan garam karena bisa menyebabkan retensi cairan tambahan pada tubuh. Kamu bisa mengganti makanan yang mengandung banyak garam dengan makanan utuh, seperti sayuran segar dan buah-buahan. 

"Jadi kalau kita tidur dengan kepala terangkat terus kita kompres dengan sesuatu yang dingin, itu bisa membantu vasokonstriksi. Jadi, pembuluh darahnya tidak melebar dan cairannya akan jadi lebih sedikit di sekitar mata," jelas dr. Arini.  

Baca Juga: Menghabiskan Waktu di Alam Baik untuk Kesehatan, Ini Buktinya!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya