TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ciri-ciri Mata Lelah dan Cara Menanganinya

Ingat selalu aturan 20–20–20 saat menatap layar digital

ilustrasi mengucek mata (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kamu pernah merasakan mata terasa lelah, perih, dan gatal? Keadaan ini bisa muncul karena kamu sering melakukan aktivitas dengan fokus yang intens pada objek tertentu. Menatap layar laptop dan HP terlalu lama, membaca di ruangan yang cahayanya redup, permasalahan pada mata, dan berkendara menjadi penyebab dari mata lelah.

Mata lelah, juga dikenal sebagai eye fatigue atau eye strain, atau asthenopia, umumnya tidak perlu dikhawatirkan karena bisa hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, gejala yang dirasakan bisa mengganggu.

Yuk, ketahui ciri-ciri mata lelah dan penanganannya, serta kapan perlu memeriksakan diri ke dokter spesialis mata.

1. Apa sih penyebab mata lelah?

ilustrasi mengucek mata (freepik.com/user18526052)

Apa pun yang membutuhkan penggunaan mata yang intens dapat menyebabkan mata lelah. Mata lelah paling sering disebabkan oleh:

  • Membaca (terutama pada perangkat elektronik).
  • Menulis.
  • Berkendara.
  • Melihat cahaya terang atau menghabiskan waktu lama di tempat yang terlalu redup.
  • Terlalu lama menatap komputer, HP, atau konsol game. Dokter mata mungkin menyebut sindrom penglihatan atau digital eye strain. Ini memengaruhi kebanyakan orang yang menggunakannya.

Dilansir WebMD, perangkat digital juga dikaitkan dengan mata lelah karena seseorang cenderung lebih jarang berkedip saat melihat layarnya. 

Normalnya, kita berkedip 18 kali dalam satu menit. Ini secara alami menyegarkan mata. Akan tetapi, penelitian menunjukkan bahwa orang hanya berkedip sekitar setengahnya saat melihat komputer atau perangkat digital lainnya. Ini dapat menyebabkan mata kering, lelah, gatal, dan ada sensasi terbakar.

2. Apa saja ciri-ciri mata lelah?

ilustrasi mata lelah (vecteezy.com/buraratn290335)

Dijelaskan dalam laman Stanford Medicine, berikut ini ciri-ciri mata lelah:

  • Mata kering.
  • Mata lelah atau sakit.
  • Gatal atau sensasi terbakar.
  • Mata berair.
  • Penglihatan ganda atau buram.
  • Peningkatan sensitivitas terhadap cahaya.
  • Sulit fokus.
  • Sakit kepala.
  • Nyeri di leher, bahu, atau punggung.

Gejala-gejala di atas dapat menurunkan produktivitas. Kalau mata terus-terusan dipakai bekerja, misalnya harus lembur, maka ini bisa memperburuk masalah. Tidur menyegarkan mata dengan nutrisi penting. Kurang tidur bisa menyebabkan iritasi mata berulang.

Banyak kondisi yang dapat menyebabkan gejala seperti mata lelah. Temuilah dokter spesialis mata untuk mendapatkan diagnosis akurat. Sementara gejala mata lelah biasanya tidak bersifat mendesak, tetapi temui dokter apabila kamu mengalami masalah penglihatan atau sakit kepala persisten atau parah.

Baca Juga: Bagaimana Cara Kerja Mata Manusia? Ini Struktur dan Prosesnya

3. Bagaimana cara mencegah mata lelah?

Atur posisi saat bekerja di depan komputer, jangan terlalu dekat dengan layar komputer. (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Karena gejalanya sangat tidak nyaman, maka sebaiknya kamu melakukan langkah-langkah untuk mencegah mata lelah. Menurut Johns Hopkins Medicine, lakukan tips ini:

  • Jadwalkan istirahat mata rutin secara berkala. Gunakan aturan 20–20–20, yaitu setiap 20 menit lihatlah objek yang berjarak setidaknya 20 kaki (6 meter) selama setidaknya 20 detik.
  • Jaga kelembapan mata dengan berkedip atau menggunakan air mata buatan (tetes mata) supaya mata tidak kering.
  • Posisikan layar HP, tablet, atau perangkat baca elektronik sedikit lebih jauh dari posisi biasa kamu melihatnya. Pastikan juga layar bersih dan bebas debu, selalu dalam fokus yang tepat dan dengan kecerahan layar yang sesuai dengan pencahayaan di sekitar.
  • Saat menggunakan komputer atau laptop selama bekerja atau belajar, letakkan layar pada atau sedikit di bawah ketinggian mata.
  • Minimalkan refleksi pencahayaan dan kesilauan. Ini dapat dicapai dengan layar pengurang kesilauan (anti-glare) dan kacamata anti reflektif.
  • Bicaralah dengan dokter mata, karena beberapa orang yang biasanya tidak memerlukan kacamata mungkin memerlukan lensa korektif untuk bekerja di depan komputer, terutama jika berusia di atas 35 tahun.

Baca Juga: 6 Fakta Menakjubkan Air Mata, Ada Tiga Jenis Air Mata, Lho!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya