5 Bahaya Terlalu Banyak Makan Santan bagi Kesehatan, yuk Batasi!
Awas, gurihnya makanan bersantan sering bikin lupa diri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rasanya yang gurih dan bisa diaplikasikan dalam berbagai hidangan Nusantara, tentu membuat santan jadi salah satu bahan masakan favorit masyarakat. Beberapa makanan seperti rendang, kari ayam, sambal goreng hati, opor ayam, dan gulai bahkan menjadi masakan favorit dalam perayaan penting seperti Idulfitri.
Selain memberi rasa gurih, santan juga bernutrisi, lo. Dilansir NutritionData, nutrisi yang terkandung dalam satu cangkir santan (240 gram) adalah sebagai berikut:
- Kalori: 552 kkal
- Lemak: 57 gram
- Karbohidrat: 139 gram
- Serat: 5 gram
- Protein: 5 gram
- Vitamin C: 11 persen dari angka kecukupan gizi (AKG)
- Vitamin E: 12 persen dari AKG
- Folat: 10 persen dari AKG
- Magnesium: 22 persen dari AKG
- Mangan: 110 persen dari AKG
- Selenium: 21 persen dari AKG
- Natrium: 32 persen dari AKG
Selain itu, santan mengandung 93 persen kalori yang berasal dari lemak jenuh bernama medium-chain triglycerides (MCTs). Mengutip dari Healthline, MCTs adalah lemak yang ditemukan pada kelapa dan memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan, seperti mempercepat penyembuhan, meningkatkan energi tubuh, dan meningkatkan kinerja otak.
Meski demikian, tetap ingat bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Jadi, walaupun santan bernutrisi, tetapi konsumsi terlalu banyak dapat memberikan efek buruk bagi kesehatan. Inilah beberapa di antaranya:
1. Menyebabkan kolesterol tinggi
Membatasi konsumsi santan sangat perlu dilakukan oleh orang-orang dengan kolesterol tinggi.
Menurut sebuah laporan berjudul "Mechanisms mediating lipoprotein responses to diets with medium-chain triglyceride and lauric acid" dalam jurnal Lipids tahun 1999, asam laurat yang merupakan asam utama dalam lemak kelapa dinilai bisa meningkatkan kolesterol.
Lewat penelitian tersebut, dikatakan bahwa asam laurat dapat meningkatkan kadar low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat.
Baca Juga: Cek Kandungan Kalori 8 Makanan Khas Lebaran, Jangan Kalap Makan!
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini 6 Cara Mencegah Kolesterol Tinggi Setelah Lebaran
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.