TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hati-hati, 8 Jenis Makanan Ini Bisa Membunuh Hormon Testosteron Pria 

Nomor berapa saja yang sering kamu konsumsi?

ilustrasi makanan olahan atau processed food (heart.org)

Testosteron adalah hormon yang penting untuk laki-laki. Hormon yang satu ini memengaruhi karakteristik fisik laki-laki dan menstimulasi produksi sperma. Tentunya kaum adam tak ingin kadar hormon ini dalam tubuhnya rendah.

Nah, rupanya ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari bila tak ingin kadar hormon testosteron menurun atau rendah. Apa saja? Intip daftarnya berikut ini, ya!

1. Kedelai

ilustrasi kedelai dan susu kedelai (freepik.com/jcomp)

Kedelai dan produk olahannya, seperti tahu atau susu kedelai, mengandung fitoestrogen. Zat nabati ini secara struktural mirip dengan hormon estrogen dan bisa bertindak serupa dengannya.

Menurut sebuah studi dalam Journal of the American College of Nutrition tahun 2013 menemukan, partisipan pria yang minum 20 gram protein kedelai selama 14 hari memiliki kadar testosteron yang lebih rendah daripada partisipan yang meminum protein whey atau plasebo.

Baca Juga: 4 Cara Meningkatkan Hormon Testosteronmu Ini Terbukti Efektif dan Aman

2. Roti, pastry, dan produk susu

ilustrasi roti putih (unsplash.com/Laura Ockel)

Makanan seperti muffin, donat, atau sepotong pai mungkin tidak akan langsung bikin drop kadar testosteron. Namun, bila dikonsumsi secara rutin setiap hari dalam jumlah banyak, maka ini bisa jadi masalah bagi keberadaan hormon tersebut.

Menurut sebuah laporan dalam jurnal Nutrients tahun 2018, ditemukan bahwa laki-laki yang mengonsumsi roti, pastry, dan produk susu dengan jumlah tinggi memiliki kadar testosteron yang rendah.

Selain itu, jenis makanan ini juga berhubungan dengan peningkatan lemak viseral atau lemak perut. Lemak ini adalah lemak aktif yang membalut organ-organ di ruang perut. Disebut sebagai lemak aktif karena lemak viseral bisa secara aktif meningkatkan risiko banyak penyakit.

Jenis makanan ini juga dikaitkan dengan tingkat insulin yang tinggi.

3. Alkohol

ilustrasi pria kecanduan alkohol (freepik.com/jcomp)

Berdasarkan sebuah tinjauan ilmiah dalam Journal of Clinical Medicine tahun 2019, pria yang banyak minum alkohol memiliki kadar testosteron yang rendah dari normal hingga rendah. Ini merupakan akibat dari alkohol yang dapat menghalangi enzim yang membantu pembentukan testosteron, menurut laporan dalam jurnal Pharmacology Biochemistry and Behavior tahun 1983.

Dari studi dalam Journal of Clinical Medicine tahun 2019 tersebut, partisipan yang sehat diberikan jumlah etanol yang setara dengan satu liter wiski setiap hari selama 30 hari. Mereka semua mengalami penurunan kadar testosteron setelah 72 jam. Setelah 30 hari, kadarnya sama dengan peminum berat.

4. Akar licorice

ilustrasi akar licorice (pixabay.com/psaguer)

Akar licorice merupakan bahan herbal yang sering digunakan dalam permen, minuman, dan produk tembakau karena rasanya yang manis. Bahan herbal ini juga tersedia dalam bentuk suplemen.

Sebetulnya belum diketahui jelas kenapa akar licorice bisa berdampak pada testosteron. Studi yang ada masih terbatas, agar ketinggalan zaman, dan kebanyakan merupakan uji coba hewan.

Studi dalam jurnal Experimental and Clinical Endocrinology and Diabetes tahun 2013 menemukan bahwa pria yang mengonsumsi 7 gram akar licorice setiap hari dalam seminggu mengalami penurunan kadar testosteron sebesar 26 persen. 

Ada lagi studi terhadap hewan dalam jurnal Reproductive Toxicology tahun 2016 menemukan bahwa senyawa kimia dalam licorice menghentikan produksi hormon steroid seks, termasuk testosteron. Namun, efeknya ini masih harus diteliti lebih lanjut pada manusia.

5. Minyak sayur

ilustrasi minyak untuk memasak (commons.wikimedia.org/維基小霸王)

Minyak sayur atau minyak berbahan nabati banyak digunakan untuk memasak. Contohnya adalah minyak kanola, minyak jagung, minyak kacang, minyak zaitun, minyak safflower, minyak bunga matahari, dan sebagainya. Ternyata, minyak-minyak tersebut mengandung asam lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda tertentu yang mungkin terkait dengan kadar testosteron rendah.

Sebuah penelitian dalam jurnal Nutrients tahun 2019 meneliti pria yang kelebihan berat badan dengan hipogonadisme (kondisi ketika kelenjar gonad atau seks hanya memproduksi sedikit hormon seks, atau bahkan tidak memproduksinya sama sekali). Ditemukan bahwa makanan yang mengandung lemak tersebut secara signifikan mengurangi produksi testosteron serum.

Studi tersebut merekomendasikan para laki-laki untuk menghindari pola makan tinggi asam lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda. Akan tetapi, ini masih butuh penelitian lebih lanjut.

6. Lemak trans dan makanan olahan

ilustrasi makanan yang mengandung lemak trans (foodnavigator.com)

Studi dalam Asian Journal of Andrology tahun 2017 meneliti pola makan pria muda dan sehat sehubungan dengan kadar hormon dan fungsi testis mereka. Ditemukan bahwa konsumsi lemak trans mungkin dapat menurunkan kadar hormon testosteron dan fungsi testis.

Studi tersebut juga menemukan bahwa konsumsi asam lemak omega-6 terlalu tinggi juga bisa menurunkan ukuran testis dan fungsinya.

Selain itu, dilansir Greatist, lemak trans juga dapat meningkatkan risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular.

7. Gula

ilustrasi makanan manis (unsplash.com/乐融 高)

Sebuah laporan dalam jurnal Reproductive Biology and Endocrinology tahun 2018 menemukan bukti bahwa laki-laki yang minum minuman manis dalam jumlah besar memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalami penurunan kadar testosteron.

Meski demikian, studi tersebut juga menemukan bahwa indeks massa tubuh juga merupakan salah satu faktor. Partisipan dengan indeks massa tubuh lebih dari 25 juga cenderung memiliki kadar testosteron yang lebih rendah.

Baca Juga: Makin Tua Gairah Seksual Berkurang, Pertanda Testosteron Mulai Menurun

Verified Writer

Senja Nilasari

freelance writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya