TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Penggunaan Baby Walker Tidak Dianjurkan, Catat, Bund! 

Mengapa baby walker dianggap bahaya? 

ilustrasi bayi dengan baby walker (pexels.com/Keira Burton)

Siapa yang tidak kenal dengan baby walker? Banyak orangtua yang menggunakan baby walker untuk melatih anak berjalan. Tak heran jika anak belum bisa berjalan, banyak yang merekomendasikan alat ini.

Sebenarnya, baby walker amankan untuk anak? IDAI menjelaskan pemakaian baby walker dapat membahayakan bayi tanpa disadari orangtua. Beberapa alasan ini membuat ayah dan bunda berpikir dua kali untuk membelikan baby walker untuk si kecil. Apa sajakah? Mari simak pada ulasan berikut.

1. Tidak mempercepat proses berjalan 

ilustrasi bayi duduk (pexels.com/Henley Design Studio)

Perkembangan bayi meningkat seiring bertambahnya usia. Berjalan adalah salah satu bentuk motorik kasar pada fase perkembangan anak. Baby walker digandrungi banyak ibu karena klaim ‘mempercepat proses anak bisa jalan’.

Dilansir dari Jurnal Iran J Child Neurol menyebutkan penggunaan baby walker tidak terbukti membantu proses berjalan pada bayi semakin cepat. Selain itu, beberapa kerugian timbul akibat pemakaian baby walker.

Baca Juga: 5 Alasan Orangtua Sensitif jika Disinggung Soal Tumbuh Kembang Anaknya

2. Mengurangi aktivitas motorik 

ilustrasi bayi bermain (pixabay.com/thedanw)

Bunda sering memberikan stimulasi untuk merangsang perkembangan anak. Bunda rela merogoh kocek lebih dalam untuk membeli baby walker sebagai fasilitas untuk menunjang perkembangan motorik anak. Apakah hal tersebut terbukti kebenarannya?

The American Academy of Pediatrics menjelaskan bayi yang menggunakan baby walker dapat memperlambat perkembangan motorik. Bayi nyaman duduk di baby walker, jarang berdiri, serta kaki bayi sedikit menggantung dengan jari-jari yang menyentuh lantai. Selain itu, otot paha dan otot pinggul yang menunjang proses berjalan justru tidak dilatih dengan baik.

3. Anak malas berjalan 

ilustrasi bayi malas beraktivitas (pixabay.com/ravinems)

Baby walker bukan hanya memberikan dampak fisik, namun juga berpengaruh pada psikologis bayi. Pemakaian alat ini dapat menimbulkan rasa malas pada bayi untuk bejalar berjalan. Mengapa itu bisa terjadi?

Rohilatul Jannah dan Pujiani dalam penelitiannya menungkapkan pemakaian baby walker membuat bayi malas berjalan karena alat tersebut membuat lebih gampang bergerak tanpa menapakkan kaki. Anak yang duduk di baby walker tidak melatih otot yang menguatkan proses berjalan.

4. Risiko cidera pada anak meningkat 

ilustrasi cidera pada anak (pexels.com/cottonbro)

Ketika melakukan aktivitas harian beberapa ibu meletakkan bayi di baby walker. Anggapan baby walker tempat bermain yang aman atau berekplorasi lingkungan sekitarnya sering menjadi alasan. Apakah benar demikian?

Sebuah studi dalam Jurnal Global Pediatric Health menyebutkan bayi memiliki risiko cidera lebih tinggi karena penggunaan baby walker. Posisi bayi lebih tinggi dengan alat bantu jalan bisa membuat bayi mudah jatuh, meraih benda tajam, mencapai alat yang membuat kulit terbakar, atau menarik kabel listrik. Kejadian patah tulang, luka bakar, cidera kepala, tersetrum dapat terjadi.

Baca Juga: 10 Manfaat Buah Naga untuk Tumbuh Kembang Bayi

Verified Writer

Septin SLD

Bukan anak sastra, tapi kadang suka nulis saja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya