TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ternyata Kenaikan Berat Badan Sangat Bisa Dipengaruhi Hormon Estrogen!

Tetap bisa dikondisikan, kok~

hebeginwithinblog.com

Bagi kaum wanita, khususnya, berat badan adalah salah satu hal yang paling sensitif untuk dibahas. Apalagi jika ditanya secara spesifik angkanya, bisa-bisa jadi bad mood, deh.

Yang lebih sering bikin kesal, wanita memang cenderung lebih susah untuk menurunkan berat badan dan mengenyahkan lemak dari tubuh dibandingkan pria. Menurut penelitian, hal ini diperngaruhi oleh faktor biologis termasuk hormon.

1. Hormon estrogen adalah penyebabnya

sites.psu.edu

Hormon estrogen merupakan salah satu hormon seks yang cukup dominan pada wanita. Substansi organik yang satu ini bersama dengan progesteron menjadi salah satu pemicu mengapa wanita cenderung lebih mudah tertarik untuk ngemil. 

Sementara itu, kamu juga tentu tahu bahwa hormon seks yang dominan pada pria adalah testosteron. Pada pria, jumlahnya 15 hingga 20 persen lebih banyak dibandingkan wanita. FYI, testosteron memiliki peranan yang cukup besar dalam pembakaran lemak dan pembentukan otot.

2. Tapi, apa sebenarnya estrogen itu?

divorcedgirlsmiling.com

Seperti yang sempat disebut sebelumnya, estorgen (bersama dengan progesteron) merupakan hormon seks utama pada wanita. Substansi kimia ini utamanya dibentuk di dalam ovarium.

Walau begitu, estrogen juga bisa ditemukan di lokasi lain dalam tubuh seperti jaringan lemak, kelenjar adrenal, hati dan payudara. Jenis-jenis estrogen pun cukup beragam dengan fungsi utama yang berbeda-beda.

Baca Juga: 5 Hormon Kecil Inilah yang Paling Membentuk Pria Jadi Laki Banget!

3. Jenis-jenis estrogen

medicalnewstoday.com

Estradiol merupakan jenis estrogen yang paling aktif dan berperan sangat penting dalam siklus menstruasi seorang wanita. Namun hormon ini juga diyakini mempuyai peran dalam ginekologi seperti kanker pada organ reproduksi wanita dan endometriosis.

Estrone merupakan jenis estrogen yang sifatnya lebih lemah dibandingkan estradiol. Tipe hormon ini utamanya diproduksi pada ovarium dan jaringan lemak serta dapat dimiliki dalam jumlah yang bervariasi setelah menopause.

Estriol adalah jenis estrogen yang paling lemah di antara lainnya dan sangat erat berkaitan dengan kehamilan. Tipe hormon ini diyakini memiliki sifat antikanker (sebagaimana yang disampaikan dalam Harvard Health Publications) dan potensi untuk mengobati sklerosis (menurut Mayo Clinic) walaupun hingga kini pernyataan tersebut masih cukup kontroversial.

4. Level estrogen yang rendah dapat menaikkan berat badan

hebeginwithinblog.com

Kenaikan berat badan (atau susahnya menurunkan berat badan) pada wanita cenderung lebih banyak terjadi pada wanita usia menopause. Pasalnya, pada fase ini, level estrogen pada wanita cenderung menurun.

Adapun jenis estrogen yang berperan penting dalam kondisi ini adalah estradiol. Estrogen tipe ini memiliki fungsi untuk mengatur metabolisme dan berat badan. Semakin rendah level estradiol pada wanita, semakin mudah seorang wanita mengalami kenaikan berat badan atau susah menurunkan berat badan.

5. Menimbun lemak di perut

medicalnewstoday.com

Masalah yang sesungguhnya bukan hanya sekadar angka pada timbangan yang terukur. Lebih dari itu, pendistribusian lemak yang kadarnya semakin tinggi jadi persoalan lain yang susah diabaikan.

Sebelum menopause, distribusi lemak pada wanita biasanya berada di sekitar pinggul dan paha. Sebaliknya, begitu memasuki masa menopause, lemak akan lebih banyak tertimbun di bagian perut (visceral fat). Simpanan lemak ini pun berada di lapisan yang cukup dalam, yakni mengisi ruang yang ada di bagian organ-organ vital dan selaput yang menutupi rongga perut.

6. Berpotensi menimbulkan penyakit serius lainnya

lillyoncology.com

Tentu, penampilan pada usia lanjut kerap tidak lagi menjadi prioritas. Namun, timbunan lemak di perut alias visceral fat bukan berarti bisa tidak diacuhkan begitu saja.

Lemak ini memperoduksi berbagai hormon dan substansi seperti sitokin yang dapat memicu tekanan darah tinggi, menyempitkan pembuluh darah, meningkatkan level resistansi insulin, memicu inflamasi, mengganggu gairah seks dan meningkatkan risiko berbagai jenis kanker. 

Baca Juga: 5 Tanda Jerawatmu Itu Tipe Hormonal, yang Lebih Membandel & Ribet

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya