TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Fakta Penyakit Hipersomnia, Kantuk Ekstrem Ini Sangat Berbahaya! 

Sering mengantuk? Bisa jadi kamu hipersomnia, loh...

inovasee.com

Pernahkah kamu merasa masih mengantuk meski sudah memiliki jam tidur cukup? Ataukah kamu tak bisa mengontrol kantuk di saat acara-acara penting? Meski sering disepelekan, hal-hal kecil tersebut bisa jadi tanda bahwa kamu menderita gangguan tidur, loh!

Nyatanya, hipersomnia bukan sekadar kebiasaan tidur belaka. Meski setiap orang memiliki jam tidur efisien yang berbeda-beda, penderita hipersomnia akan mengalami kantuk ekstrem yang konstan atau berulang. Berikut fakta-fakta ilmiah seputar hipersomnia? Kira-kira, seberapa berbahaya penyakit ini? Yuk, simak!  

1. Apa sebenarnya hipersomnia itu?

dailymail.co.uk

Hipersomnia adalah suatu kondisi saat seseorang memiliki kebiasaan kantuk ekstrem, meski telah beristirahat lama. Akibatnya, penderita hipersomnia akan terganggu aktivitas sehari-harinya karena kehilangan fokus dan energi.

Dilansir dari National Sleep Foundation, hipersomnia merupakan gangguan neurologis sleep disorder selain apnea dan insomnia. Secara historis sendiri, hipersomnia sangat sulit untuk didiagnosis pada tahap awal dan tergolong penyakit kronis seumur hidup, tanpa bantuan medis yang pasti.

2. Seberapa banyak orang yang menderita hipersomnia?

jcsm.aasm.org

Menurut studi yang dilakukan National Center for Biotechnology Information, persentase penderita hipersomnia 3-6 persen dari populasi di dunia. Umumnya penyakit ini lebih sering diderita oleh pria, loh!

Di Indonesia sendiri pernah terjadi pada 2017 lalu. Seorang siswi SMP di Banjarmasin mengalami fase tidur aneh. Ia bisa tertidur dalam waktu seminggu hingga dua minggu lamanya. Tentu akan berbahaya bukan jika tanpa penanganan ahli?

Baca Juga: 7 Bahaya Tidur di Kursi dari Sisi Kesehatan, Hard Worker Baca Ini deh!

3. Apa saja jenis dan penyebab hipersomnia?

dailymail.co.uk

Terdapat dua klasifikasi hipersomnia dalam ilmu kedokteran, yaitu hipersomnia primer dan sekunder. Hipersomnia primer sendiri terjadi tanpa diagnosis medis lain, satu-satunya gejala hanyalah kelelahan yang berlebihan. Sementara, hipersomnia sekunder disebabkan oleh kondisi medis, termasuk sleep apnea, Parkinson, gagal ginjal, dan sindrom kelelahan kronis.

4. Gejala apa saja yang terjadi pada penderita hipersomnia?

hackensacksleep.com

Gejala utama hipersomnia adalah kelelahan yang ekstrem dan terus menerus. Seseorang dengan penyakit hipersomnia umumnya dapat tidur sepanjang hari, namun tetap tidak memengaruhi lelah atau kantuknya sama sekali. Tanda lainnya adalah kesulitan bangun tidur, lemas, emosional, gelisah, kehilangan selera makan, dan kesulitan mengingat suatu hal.

Gejala mencolok lainnya adalah penderita mengalami kantuk berat dan tidak bisa mengontrolnya meski sedang dalam situasi penting, seperti meeting atau menyetir. Mereka akan kehilangan fokus karena rasa kantuk yang tidak dapat dibendung dengan mudah. 

5. Cara jitu apa untuk bisa mendiagnosis hipersomnia?

tinyrayofsunshine.com

Bukan sembarangan, hipersomnia tetaplah butuh penanganan dokter ahli. Jika kalian merasa memiliki gejala-gejala tidur ekstrem di atas, waspada dan segeralah mengecek riwayat medismu. Untuk mendiagnosis hipersomnia, terdapat beberapa langkah medis yang akan kamu jalani.

Pertama, pasien melakukan sleep diary guna menghitung pola dan waktu tidur setiap hari. Kedua dokter akan menentukan tingkat kenormalan pola tidurmu. Kemudian, dokter perlu memonitor aktivitas otak, gerakan mata, detak jantung, kadar oksigen, dan fungsi pernapasanmu. Jika dirasa terdapat keganjalan dalam efisiensi tidurmu, kamu bisa saja didiagnosis hipersomnia. 

Baca Juga: Ayo Awasi, Ini 4 Gangguan Tidur pada Anak yang Tak Boleh Dibiarkan!

Verified Writer

Siska Arifa

I write what I want to share - @siscaaryf

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya