TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ingin Pasang Kawat Gigi untuk Anak? Penuhi Dulu 5 Syarat Ini 

Jangan asal pasang, ya!

freepik.com/@freepik

Penggunaan kawat gigi bukan hal yang asing lagi saat ini, baik untuk anak kecil hingga orang dewasa. Manfaat dari perawatan gigi ini pun tak perlu dipertanyakan untuk merapikan susunan gigi yang berantakan.

Walau banyak manfaatnya, tetapi banyak hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan kawat gigi atau behel. Seperti halnya pada anak-anak, kawat gigi tak boleh asal pasang begitu saja. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum membawa anak ke dokter gigi untuk dipasangkan kawat gigi. Apa saja?

1. Adanya susunan gigi yang tidak teratur

freepik.com/@suksao

Pastinya, kawat gigi harus digunakan berdasarkan alasan adanya masalah pada susunan gigi anak. Masalah gigi yang berhubungan dengan penggunaan kawat gigi adalah maloklusi, atau kondisi di mana hubungan antar gigi tidak normal dan berpengaruh pada fungsi pengunyahan.

Kondisi maloklusi yang umum ditemukan pada anak, antara lain gigitan terbuka (open bite), gigitan silang (cross bite), dan gigi berjejal (crowded).

Berdasarkan laporan dari Jurnal Kedokteran Gigi Terpadu tahun 2019, perawatan yang dapat digunakan untuk mengendalikan kasus maloklusi ini adalah perawatan ortodonti interseptif, atau penggunaan kawat gigi yang dilakukan pada masa pertumbuhan atau pada masa periode gigi bercampur. Tujuannya tentu saja untuk memperbaiki susunan gigi-geligi dan relasi rahang. 

Jadi, pastikan penggunaan kawat gigi pada anak karena memang benar terdapat masalah pada susunan giginya.

Baca Juga: Tak Selalu Estetik, Ini 5 Dampak Perawatan Kawat Gigi yang Buruk

2. Perhatikan usia anak

freepik.com/@rawpixel.com

Poin ini sebenarnya lebih mengarah kepada periode tumbuhnya gigi anak. Umumnya, perawatan ortodontik atau kawat gigi ini bisa mulai digunakan saat anak mengalami periode gigi bercampur, yaitu kisaran umur 8-11 tahun. Karena, pada usia tersebut sudah dapat dideteksi arah pertumbuhan gigi yang tidak teratur.

Masih dari Jurnal Kedokteran Gigi Terpadu tahun 2019, disebutkan bahwa maloklusi yang timbul pada periode gigi bercampur mendorong kebutuhan terhadap pemeriksaan awal, atau penggunaan kawat ortodontik, agar maloklusi yang mulai berkembang tidak bertambah parah di masa yang akan datang.

3. Jangan gunakan kawat gigi untuk sekadar gaya-gayaan

freepik.com/@samphao

Penggunaan kawat gigi memang menonjolkan fungsi estetika, tetapi bukan berarti kawat gigi bisa digunakan hanya untuk alasan ini, ya. 

Menurut sebuah studi dalam jurnal JOM FISIP tahun 2015, diketahui bahwa kebanyakan dari pemakai kawat gigi nonmedis menggunakan kawat gigi bukan karena manfaatnya, tetapi karena gaya hidup dan agar terlihat lebih menarik. Padahal, kawat gigi yang digunakan hanya dengan alasan mengikuti tren akan memberikan dampak yang tidak baik untuk ke depannya.

4. Harus konsisten dan teliti dalam membersihkan gigi dan mulut

freepik.com/@drobotdean

Syarat yang harus dilakukan ketika anak memutuskan untuk menggunakan kawat gigi adalah selalu menjaga kebersihan gigi dan mulutnya. Penggunaan kawat gigi cenderung membuat rongga mulut lebih susah untuk dibersihkan, sehingga membersihkannya harus lebih teliti agar tidak meninggalkan sisa-sisa makanan di sela-sela bracket-nya.

Menurut sebuah laporan dalam Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Kesehatan tahun 2016, perawatan yang dapat dilakukan untuk gigi dengan alat ortodontik antara lain menyikat gigi dengan sikat khusus ortodonti, menggunakan alat bantu tambahan seperti sikat interdental, menghindari makan makanan yang keras, menghindari makanan yang lengket, serta menggunakan obat kumur bila perlu. 

Tentunya, orang tua juga harus turut aktif dalam memberi pemahaman dan mengajarkan anak tentang cara menjaga kebersihan gigi dan mulut yang baik.

Baca Juga: Untuk Kamu Pengguna Behel, Ini Tips Agar Gigi Tidak Cenat-cenut Saat Makan

Verified Writer

Denty Rizqita

Semoga tulisan-tulisannya bermanfaat, yaa!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya