ilustrasi anger issue atau masalah kemarahan (pexels.com/Pavel Danilyuk)
Banyak hal yang dapat memicu penyebab anger issue atau kondisi seseorang lebih mudah marah. Marah pada dasarnya adalah emosi yang normal dan tidak serta merta menjadi gangguan, tetapi kemarahan bisa menjadi salah satu gejala dari kondisi gangguan kesehatan mental.
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan anger issue:
Depresi
Kemarahan bisa menjadi salah satu gejala depresi, yang ditandai dengan perasaan sedih dan kehilangan minat yang berlangsung terus-menerus setidaknya selama dua minggu. Pada orang dengan depresi, sensitifitas yang dirasakan dapat menjadi penyebab marah yang reaktif dan tidak terkendali.
Gejala lainnya yang bisa dialami meliputi:
- Cepat marah.
- Ide/pikiran untuk melakukan bunuh diri.
- Pemikiran menyakiti orang lain atau diri sendiri.
Gangguan obsesif kompulsif (OCD)
OCD adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan pikiran obsesif dan perilaku kompulsif. Seseorang dengan OCD memiliki pikiran, dorongan, atau gambaran yang tidak diinginkan dan mengganggu yang mendorong mereka untuk melakukan sesuatu secara berulang-ulang.
Misalnya, mereka mungkin melakukan ritual tertentu, seperti menghitung angka atau mengulangi kata atau frasa, karena keyakinan irasional bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi jika mereka tidak melakukannya.
Menurut penelitian, kemarahan adalah gejala umum pada OCD, dan mempengaruhi setengah dari orang dengan OCD.
Kemarahan dapat hadir sebagai wujud dari rasa frustasi terhadap ketidakmampuan untuk mencegah pikiran obsesif dan perilaku kompulsif, atau karena ada seseorang atau sesuatu yang mengganggu pikirannya.
Penyalahgunaan alkohol
Mengkonsumsi minuman beralkohol dapat meningkatkan agresifitas, dan juga berpotensi menjadi penyebab kekerasan.
Penyalahgunaan alkohol (alkoholisme) merujuk pada mengonsumsi terlalu banyak alkohol sekaligus atau secara teratur.
Alkohol merusak kemampuan seseorang untuk berpikir jernih dan membuat keputusan yang rasional. Hal ini mempengaruhi kendali impuls dan dapat mempersulit untuk mengendalikan emosi, salah satunya adalah emosi marah.
Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)
ADHD adalah gangguan perkembangan saraf yang ditandai dengan gejala seperti kurangnya perhatian, hiperaktif, dan atau impulsif.
Gejala biasanya dimulai pada anak usia dini dan berlanjut sepanjang hidup seseorang. Beberapa orang tidak terdiagnosis hingga dewasa, yang terkadang disebut sebagai ADHD dewasa.
Kemarahan dan temperamen pendek juga dapat terjadi pada orang-orang dari segala usia dengan ADHD. Gejala lainnya termasuk:
- Kegelisahan.
- Masalah fokus.
- Keterampilan manajemen waktu atau perencanaan yang buruk.
Oppositional defiant disorder (ODD)
ODD adalah gangguan perilaku yang mempengaruhi 1% hingga 16% kanak-kanak usia sekolah. Gejala umum ODD meliputi:
- Kemarahan.
- Temperamen panas.
- Sifat lekas marah.
Anak-anak dengan ODD sering kali mudah terganggu oleh orang lain. Mereka mungkin menantang dan argumentatif.
Gangguan bipolar
Gangguan bipolar adalah gangguan kepribadian yang menyebabkan perubahan drastis pada suasana hati.
Pergeseran suasana hati yang intens ini dapat berkisar dari manik hingga depresi. Banyak orang dengan gangguan bipolar mungkin mengalami periode kemarahan, mudah tersinggung, dan marah.
Selama episode manik, orang dengan gangguan bipolar dapat:
- Menjadi mudah gelisah.
- Merasakan euforia.
- Memiliki pikiran bercabang.
- Terlibat dalam perilaku impulsif atau sembrono.
Selama episode depresi, orang dengan gangguan bipolar bisa merasakan:
- Kesedihan, keputusasaan, dan penuh air mata.
- Kehilangan minat pada hal-hal yang biasanya disukai.
- Memiliki pikiran untuk bunuh diri.
Intermittent explosive disorder (IED)
Seseorang dengan IED mengulangi episode perilaku agresif, impulsif, atau kekerasan. Ia mungkin bereaksi berlebihan terhadap situasi dengan ledakan kemarahan yang tidak sesuai dengan situasi.
Episode IED bisa berlangsung selama kurang dari 30 menit dan bisa terjadi tanpa peringatan. Orang dengan gangguan ini mungkin sering kesal, mudah tersinggung, dan marah.
Beberapa perilaku umum IED dapat termasuk:
- Amarah.
- Argumentatif.
- Berkelahi.
- Kekerasan fisik.
- Melempar barang.
Orang dengan IED mungkin merasa menyesal atau malu setelah suatu episode.
Fase keberdukaan
Kemarahan adalah salah satu tahap kesedihan. Kesedihan bisa datang dari kematian orang yang dicintai, perceraian atau perpisahan, atau kehilangan pekerjaan. Kemarahan dapat ditujukan kepada orang yang meninggal, orang lain yang terlibat dalam peristiwa tersebut, atau benda mati.
Gejala duka lainnya termasuk:
- Shock.
- Mati rasa.
- Merasa bersalah.
- Kesedihan.
- Kesepian.
- Ketakutan.