Diet portofolio tidak mengatur kapan kamu makan, tetapi lebih seperti gambaran besar terkait apa yang dikonsumsi. Pada penerapannya, diet ini berfokus pada 4 bahan utama, yaitu:
- Protein kedelai
- Sterol tumbuhan (fitosterol)
- Kacang pohon
- Serat larut.
Konsep diet portofolio terhitung tidak ribet. Cukup ganti menu harian dengan makanan yang mengandung poin di atas. Namun, makanan seperti apa yang mengandung empat poin di atas?
Protein kedelai mungkin sudah akrab terdengar di telinga masyarakat Indonesia. Nah, nutrisi tersebut bisa didapatkan dari tahu, tempe, susu kedelai, dan olahan lainnya. Sementara itu, sterol tumbuhan secara alami ditemukan pada buah, sayur, biji-bijian utuh, dan kacang.
Diet ini juga menganjurkan konsumsi kacang-kacangan, seperti almond, kenari, maupun pistachio. Terakhir, kamu perlu memastikan adanya makanan yang kaya akan serat larut, seperti buah, sayur, gandum, kacang-kacangan, dan biji rami.
Nah, komponen makanan diet portofolio bervariasi. Heart UK menyarankan untuk mengonsumsi 50 gram protein kedelai, 2 gram fitosterol, 42 gram kacang, dan 20 gram serat larut. Sementara itu, Healthline mengatakan untuk mengonsumsi 35 gram protein kedelai, 2 gram sterol tumbuhan, segenggam kacang, dan 18 gram serat larut.
Selama menjalankan diet portofolio, ada beberapa makanan yang perlu dihindari. Berikut deretan makanan tersebut:
- Makanan olahan, seperti keripik, pretzel, gorengan, makanan instan, hingga daging olahan
- Karbohidrat olahan, seperti pasta, nasi, tortila, dan roti
- Manisan, seperti kue, permen, hingga makanan panggang
- Gula, termasuk gula pasir, madu, dan sirup
- Minuman bersoda, teh manis, minuman berenergi, hingga minuman olahraga (seperti protein shake).