Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Penyebab Gigi Renggang setelah Scaling?

ilustrasi gigi (pixabay.com/Johnoaz)
Intinya sih...
  • Scaling penting untuk kebersihan gigi. Prosedur ini menghilangkan plak dan karang dari area sulit dijangkau, mencegah penyakit gusi.
  • Scaling tidak menciptakan ruang baru di antara gigi, tetapi mengosongkan ruang yang sudah ada sebelumnya karena hilangnya plak, sehingga terkesan menyebabkan gigi renggang.
  • Cegah pembentukan karang gigi dengan menjaga kebersihan mulut, memilih makanan sehat, kurangi konsumsi makanan asam, minum air putih, dan periksakan gigi secara teratur.

Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh drg. Qanita Kusumaningtyas, MPH

Scaling atau pembersihan karang gigi menjadi prosedur profesional yang penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan mulut.

Prosedur ini bertujuan untuk menghilangkan plak dan karang dari area yang tidak dapat dijangkau oleh sikat gigi. Prosedur ini akan mencegah penyakit gusi.

Scaling terkadang diikuti dengan perasaan gigi yang terasa lebih longgar atau renggang. Ini bisa menjadi pengalaman yang membingungkan dan memunculkan kekhawatiran bagi beberapa orang. Lantas, apa penyebab gigi renggang setelah scaling? Berikut penjelasannya.

Penyebab gigi renggang setelah scaling

ilustrasi scaling gigi (unsplash.com/Caroline LM)

Scaling tidak menciptakan ruang atau celah baru di antara gigi. Ruang tersebut telah terjadi karena endapan kalkulus dan hilangnya dukungan tulang.

Ruang-ruang tersebut kemudian diisi oleh plak sehingga tidak terlihat. Setelah dibersihkan, ruang-ruang tersebut menjadi kosong dan tampak renggang karena hilangnya plak yang melapisi ruang tersebut.

Ini adalah tanda positif bahwa prosedur scaling berhasil membersihkan area yang sulit dijangkau oleh sikat gigi biasa.

Tips mencegah karang gigi

ilustrasi sikat gigi (unsplash.com/Diana Polekhina)

Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mencegah pembentukan karang gigi. Ini meliputi:

  • Menjaga kebersihan mulut dengan baik: Sikat gigi setidaknya dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Gunakan benang gigi atau alat interdental lainnya setiap hari untuk membersihkan sela-sela gigi.
  • Memilih makanan yang lebih sehat: Hindari makanan yang mengandung banyak gula dan karbohidrat sederhana, karena bakteri dalam mulut cenderung berkembang biak dengan cepat. Pilih makanan yang sehat, seperti buah-buahan, sayuran, dan protein sehat.
  • Kurangi konsumsi makanan dan minuman asam: Makanan dan minuman asam, seperti minuman bersoda, dapat merusak enamel gigi dan mempercepat pembentukan plak.
  • Minum air putih: Minum air putih secara teratur dapat membantu membersihkan sisa-sisa makanan dari mulut dan merangsang produksi air liur. Ini membantu melindungi gigi dari plak.
  • Memeriksakan gigi secara teratur ke dokter gigi: Melakukan pemeriksaan gigi dan scaling profesional secara teratur akan membantu menghilangkan plak dan karang gigi yang sudah terbentuk dan mencegah pembentukannya.

Sensasi renggang pada gigi setelah scaling adalah hal yang normal dirasakan untuk sementara waktu. Harapannya setelah scaling dilakukan, perlekatan antara gusi dan gigi akan kembali normal. Namun, apabila gusi tak kunjung melekat pada gigi, kamu dapat berkonsultasi kembali dengan dokter gigi.

Referensi

"Teeth Cleaning/Scaling: How Important Is It?" The Tooth Doctors. Diakses Juli 2024. 
"Plaque or Tartar on Your Teeth." WebMD. Diakses Juli 2024. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Rifki Wuda Sudirman
3+
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us