Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi berkebun (unsplash.com/Zoe Richardson)
ilustrasi berkebun (unsplash.com/Zoe Richardson)

Intinya sih...

  • Berkebun melibatkan gerakan fisik yang membakar kalori layaknya olahraga.
  • Berkebun dapat meningkatkan detak jantung, kesehatan jantung, dan memenuhi anjuran aktivitas fisik.
  • Berkebun melatih kekuatan otot, kelenturan tubuh, dan memberikan manfaat emosional serta mental.

Berkebun kerap dianggap sebagai aktivitas santai untuk mengisi waktu luang atau menyalurkan hobi. Namun, tahukah kamu bahwa kegiatan seperti mencangkul, menyiram tanaman, hingga mengangkat pot saat berkebun ternyata bisa memberikan manfaat fisik layaknya olahraga? Meski tidak dilakukan di pusat kebugaran, tetapi gerakan tubuh saat berkebun melibatkan otot-otot tertentu dan mampu membakar kalori. 

Lantas, apakah berkebun benar-benar bisa dikategorikan sebagai olahraga? Di bawah ini akan dibahas mengenai kaitan antara berkebun dan manfaatnya bagi kesehatan.

1. Berkebun sebagai latihan untuk seluruh tubuh

Berkebun mencakup beragam gerakan fisik yang melibatkan semua kelompok otot utama, yang meliputi kaki, lengan, bahu, punggung, leher, hingga perut.

Aktivitas seperti menggali tanah, mengangkat pupuk, mendorong gerobak, menanam, mencabut gulma, hingga memangkas tanaman membutuhkan kekuatan, daya tahan, dan kelenturan tubuh. Gerakan-gerakan ini mirip dengan latihan kekuatan yang bisa membentuk otot dan memperkuat tulang tanpa tekanan tinggi seperti saat berlari atau senam aerobik.

Sebagai gambaran, menggali dan membajak tanah bisa membakar sekitar 200 kalori dalam 30 menit. Aktivitas yang lebih ringan, seperti menyiram tanaman memang membakar lebih sedikit kalori, tetapi tetap berkontribusi pada aktivitas fisik. Apabila menggunakan alat berat, kalori yang terbakar bisa mencapai 240 per 30 menit, menjadikan berkebun sebagai olahraga intensitas sedang hingga tinggi, tergantung aktivitasnya.

2. Manfaat kardiovaskular dan pembakaran kalori

ilustrasi berkebun (pexels.com/zen-chung)

Berkebun bisa meningkatkan detak jantung dan memberikan manfaat kardiovaskular seperti halnya berjalan kaki, yoga, atau bersepeda. Sebuah studi dari Harvard Medical School pada 2021 menunjukkan bahwa 30 menit berkebun dapat membakar antara 135 hingga 189 kalori. Aktivitas ini tergolong sebagai olahraga aerobik intensitas sedang yang direkomendasikan untuk menjaga kesehatan jantung dan mengontrol berat badan.

Jika dilakukan secara rutin, berkebun bisa membantu memenuhi anjuran aktivitas fisik selama 150 menit per minggu. Gerakan berulang seperti menyapu daun kering atau mencangkul tanah dapat menjaga detak jantung tetap aktif dan melatih daya tahan tubuh.

3. Meningkatkan kekuatan, keseimbangan, dan fleksibilitas

Tak hanya membakar kalori, berkebun juga melatih kekuatan otot dan kelenturan tubuh. Mengangkat karung tanah atau pot tanaman melatih otot lengan, bahu, dan punggung. Posisi jongkok saat menanam benih atau membungkuk saat mencabut gulma memperkuat otot kaki dan melenturkan sendi.

Gerakan meraih, meregang, dan memutar tubuh saat memangkas tanaman juga menjaga mobilitas sendi dan mencegah kekakuan. Selain itu, berjalan di atas tanah yang tidak rata atau menjaga keseimbangan saat menjangkau tanaman bisa melatih koordinasi dan kesadaran posisi tubuh (propriosepsi), yang berguna untuk mencegah jatuh dan meningkatkan kemampuan gerak secara umum.

4. Menyegarkan pikiran dan emosi

ilustrasi berkebun (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Berkebun tidak hanya menawarkan manfaat untuk tubuh, tetapi juga pikiran. Aktivitas ini terbukti mampu mengurangi stres, menenangkan pikiran, dan memperbaiki suasana hati karena memberi kesempatan untuk terhubung dengan alam.

Rasa puas dari merawat tanaman dan menciptakan taman yang indah juga bisa meningkatkan rasa percaya diri dan menjadi sarana terapi emosional yang alami.

5. Tips memaksimalkan manfaat berkebun sebagai olahraga

Agar manfaat berkebun sebagai olahraga lebih optimal, coba terapkan tips berikut: 

  • Variasikan aktivitas: Ganti-ganti antara menggali, menanam, memangkas, dan mencabut gulma agar semua otot ikut terlibat dan terhindar dari cedera akibat gerakan berulang.
  • Atur durasi dan ritme: Usahakan berkebun setidaknya 30 menit per hari beberapa kali dalam seminggu. 
  • Gunakan teknik yang benar: Angkat benda berat dengan lutut, bukan punggung. Hindari meregang terlalu jauh agar tidak cedera.
  • Pemanasan dan pendinginan: Lakukan peregangan sebelum dan sesudah berkebun agar otot tidak pegal.
  • Cukupi cairan tubuh: Minum air secara rutin, apalagi saat cuaca panas.
  • Kenakan pelindung: Gunakan sarung tangan dan pakaian tertutup untuk melindungi kulit dari luka atau paparan tanaman yang bisa mengiritasi.

Berkebun bukan sekadar kegiatan santai di rumah. Ini adalah bentuk olahraga lengkap yang menggabungkan latihan kekuatan, aktivitas aerobik, kelenturan, dan keseimbangan. Selain membakar kalori dan memperkuat otot, berkebun juga mendukung kesehatan jantung dan baik untuk mental. Bagi kamu yang mencari cara menyenangkan, murah, dan mudah diakses untuk tetap aktif, berkebun bisa menjadi pilihan terbaik.

Referensi 

"Why Gardening is So Good for Your Health." CNN Health. Diakses Mei 2025.
"The Physical Health Benefits of Gardening: Boosting Endurance Through Kinesiology." Health Fitness Revolution. Diakses Mei 2025. 
"Calories Burned in 30 Minutes for People of Three Different Weights." Harvard Health Publishing. Diakses Mei 2025. 
"Gardening as Exercise." Maryland Primary Care Physicians. Diakses Mei 2025. 
"Why Gardening is Great Exercise for Your Body." Royal Horticultural Society. Diakses Mei 2025. 

Editorial Team