Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
apakah jus buah bisa turunkan risiko migrain?
ilustrasi jus buah (commons.wikimedia.org/Atsme)

Intinya sih...

  • Jus buah dapat memengaruhi pola migrain melalui hidrasi dan konsumsi gula

  • Kandungan magnesium dalam jus hijau berpengaruh pada kepala, namun perlu diperhatikan variasi bahan

  • Antioksidan pada jus dapat menurunkan peradangan yang berkaitan dengan migrain, tetapi risiko lonjakan gula juga perlu diwaspadai

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sebagian orang mulai mempertimbangkan jus sebagai bagian dari rutinitas sehari-hari untuk menjaga tubuh tetap segar, termasuk saat ingin mengurangi keluhan seperti migrain. Minuman ini sering dianggap praktis karena bisa membawa banyak nutrisi dalam satu gelas. Meski begitu, efeknya pada migrain tidak selalu sama untuk semua orang karena respons tubuh bisa sangat berbeda.

Perlu pemahaman yang lebih jauh agar kita tidak mengira jus otomatis bermanfaat tanpa melihat risikonya. Berikut penjelasan yang bisa membantu kamu memahami sisi lain dari kebiasaan minum jus.

1. Cara hidrasi dari jus memengaruhi pola migrain

ilustrasi jus semangka (commons.wikimedia.org/Roy Katzenberg)

Jus sering digunakan sebagai cara cepat menambah cairan, terutama ketika tubuh terasa lemas. Kandungan air dari bahan seperti mentimun atau semangka cukup tinggi sehingga membantu memenuhi kebutuhan cairan harian. Migrain dapat muncul saat cairan tubuh turun, sehingga minuman dengan kadar air tinggi bisa memberi efek awal yang terasa. Namun sebagian orang masih belum memahami bahwa hidrasi dari jus bisa berubah efektivitasnya jika dicampur terlalu banyak pemanis.

Pada sebagian orang, jus yang dibuat tanpa tambahan air bisa terasa lebih pekat sehingga justru memicu rasa mual. Ada juga yang mengalami migrain karena perubahan cairan tubuh terlalu cepat, apalagi bila minum jus dalam jumlah besar sekaligus. Pola konsumsi yang lebih teratur cenderung lebih aman karena membantu tubuh memproses cairan perlahan. Karena efeknya bervariasi, penting memperhatikan respons tubuh setelah minum jus selama beberapa hari berturut-turut.

2. Kandungan magnesium dalam jus hijau dan dampaknya pada kepala

ilustrasi sayuran hijau (commons.wikimedia.org/Nillerdk)

Sayuran hijau seperti bayam atau kale mengandung magnesium, mineral yang kerap dikaitkan dengan migrain. Mineral ini berperan dalam menjaga fungsi saraf agar tidak mudah memicu sinyal nyeri berlebihan. Lewat jus hijau, kebutuhan magnesium dapat terpenuhi tanpa harus mengonsumsi suplemen tambahan. Namun variasi bahan yang dipakai perlu diperhatikan karena tidak semua orang cocok dengan setiap jenis sayuran.

Sebagian bahan jus hijau memiliki kadar oksalat tinggi yang bisa menimbulkan masalah lain bagi tubuh tertentu. Kekhawatiran ini muncul pada orang yang sensitif terhadap oksalat atau pernah memiliki keluhan ginjal. Mereka sering merasa tidak nyaman setelah mengonsumsi jus yang dibuat dari bayam dalam jumlah besar. Untuk kondisi seperti ini, memilih bahan rendah oksalat seperti romaine atau mentimun sering lebih aman sambil tetap memberikan magnesium dalam jumlah yang pas.

3. Pengaruh antioksidan pada peradangan yang berkaitan dengan migrain

ilustrasi jahe segar (vecteezy.com/Surut Wattanamaetee)

Buah beri atau jahe segar memiliki kandungan antioksidan yang membantu menurunkan peradangan ringan di tubuh. Pada beberapa orang, peradangan yang meningkat dapat memicu migrain sehingga bahan-bahan seperti ini dianggap mendukung pemulihan. Kombinasi buah tinggi antioksidan dan jahe juga memberi sensasi segar yang cukup membantu ketika tubuh sedang terasa tegang. Namun komposisinya perlu seimbang agar tidak menghasilkan rasa terlalu asam atau terlalu kuat.

Walaupun antioksidan bermanfaat, beberapa buah seperti stroberi atau nanas dapat memicu migrain pada individu dengan sensitivitas tertentu. Respons ini biasanya muncul tidak lama setelah konsumsi karena tubuh merespons komponen alami di dalam buah tersebut. Seseorang juga bisa mengalami efek berbeda jika mengonsumsi jus dengan bahan yang sama pada hari-hari berbeda.

4. Risiko lonjakan gula dari jus dan hubungannya dengan migrain

ilustrasi jus buah (vecteezy.com/h4w3l)

Sebagian orang mengalami migrain ketika kadar gula darah naik terlalu cepat, dan jus buah berpotensi menyebabkan hal ini. Proses juicing menghilangkan serat alami yang seharusnya memperlambat penyerapan gula. Akibatnya, tubuh menerima glukosa dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Kondisi ini dapat menciptakan perubahan energi yang terasa tiba-tiba, terutama pada individu yang sensitif terhadap fluktuasi gula darah.

Migrain juga bisa muncul setelah gula darah turun kembali dengan cepat beberapa waktu setelah minum jus. Perubahan ini terasa sebagai gejala seperti lemas atau kepala mulai terasa berat. Untuk menghindarinya, bahan buah dapat digabungkan dengan sayuran rendah gula agar perpaduannya lebih stabil.

5. Perbedaan respons tubuh terhadap bahan pemicu pada jus

ilustrasi jus jeruk (vecteezy.com/Siraphol Siricharattakul)

Beberapa orang mengalami migrain setelah mengonsumsi bahan tertentu seperti jeruk, lemon, atau tomat. Bahan ini mengandung senyawa yang dapat memicu respons tubuh tertentu sehingga kepala terasa lebih berat setelah beberapa jam. Meski begitu, tidak semua individu mengalami reaksi serupa karena tingkat sensitivitas sangat berbeda. Respons tubuh juga dapat berubah seiring waktu sehingga bahan yang dulunya aman bisa menimbulkan ketidaknyamanan di kemudian hari.

Selain buah asam, bahan tambahan dari jus kemasan seperti pengawet atau pemanis buatan juga dapat memengaruhi kondisi kepala. Produk dalam kemasan sering memiliki komposisi yang tidak tercantum secara rinci sehingga sulit mengetahui pemicunya. Oleh karena itu, membuat jus sendiri jauh lebih baik karena jadi tahu apa saja bahan yang digunakan.

Jus dapat memberi manfaat bagi beberapa orang dengan migrain, tetapi tidak semua bahan aman untuk setiap tubuh. Penting memahami bagaimana tubuh bereaksi karena respon tiap orang berbeda. Dari semua penjelasan ini, kamu jadi penasaran bahan mana yang paling cocok dengan kondisimu?

Referensi:

  • "Debunking The Biggest Myths About Juicing and Migraines" Brain Ritual. Diakses pada November 2025

  • "Migraine Safe Foods and Potential Triggers by Category" Migraine Disorders. Diakses pada November 2025

  • "Which drinks can help migraine?" Medical News Today. Diakses pada November 2025

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team