Olahraga malam mungkin paling baik pada orang dengan obesitas
Sebuah studi yang diterbitkan pada April 2024 dalam jurnal Diabetes Care menunjukkan bahwa berolahraga pada malam hari mungkin paling efektif untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan secara keseluruhan.
Waktu aktivitas fisik sedang hingga berat pada malam hari tampaknya memainkan peran penting. Para peneliti dari Universitas Sydney, Australia, menekankan bahwa waktu berolahraga mungkin lebih penting daripada jumlah total olahraga yang dilakukan sepanjang hari.
Studi tersebut melibatkan hampir 30.000 orang dengan obesitas berusia di atas 40 tahun, termasuk hampir 3.000 orang yang hidup dengan diabetes tipe 2. Mereka dipantau selama hampir delapan tahun.
Para peserta penelitian diminta untuk mengenakan pelacak aktivitas untuk menentukan kapan mereka melakukan sebagian besar aktivitas aerobik sedang hingga berat (jenis aktivitas yang membuat orang bernapas lebih keras dan jantung berdetak lebih cepat).
Orang-orang dikelompokkan menurut apakah mereka melakukan sebagian besar aktivitas aerobik pada pagi, siang, atau malam hari.
Para peneliti juga mengamati frekuensi orang berpartisipasi dalam aktivitas fisik sedang hingga berat. Setiap kali mereka memasuki zona ini selama tiga menit atau lebih, ini dihitung sebagai satu kali.
Setelah menganalisis data, tim peneliti menemukan bahwa partisipan studi yang melakukan aktivitas sedang hingga berat pada malam hari (dari jam 6 sore hingga tengah malam) memiliki risiko kematian dini terendah.
Mereka juga lebih kecil kemungkinannya meninggal akibat penyakit kardiovaskular (kondisi seperti serangan jantung, gagal jantung, dan stroke) atau penyakit mikrovaskular (kondisi arteri kecil jantung tidak berfungsi dengan baik).
Terkait frekuensi sesi latihan aerobik, mereka menemukan bahwa hal ini tampaknya lebih penting daripada jumlah total aktivitas fisik yang dilakukan orang sepanjang hari.
Namun, dalam siaran pers, penulis utama studi, Dr. Matthew Ahmadi, menekankan bahwa mereka tidak melacak latihan terstruktur. Karena itu, tidak mungkin untuk menentukan dengan tepat apa yang dilakukan para partisipan.
Ia juga mencatat bahwa karena ini adalah studi observasional, jadi tidak mungkin untuk menentukan arah kausalitas. Beberapa orang mungkin kurang berolahraga karena mereka sudah memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Baik olahraga pagi maupun malam, lakukan secara rutin
Olahraga teratur tidak dapat disangkal efektif untuk membantu menurunkan berat badan, terlepas dari waktu kamu berolahraga.
Misalnya, sebuah studi pada Januari 2014 dalam jurnal Progress in Cardiovascular Diseases mengevaluasi berbagai jenis olahraga dan dampaknya terhadap penurunan berat badan. Ditemukan bahwa menggabungkan kardio dengan latihan ketahanan menghasilkan hasil terbaik, terutama ketika volume kardio tinggi.
Meskipun kardio saja dapat membantu menurunkan berat badan, tetapi menggabungkan latihan kekuatan membangun otot dan membakar lemak secara bersamaan. Ditambah lagi, mengombinasikan keduanya menambah variasi pada rutinitas kebugaran.