ilustrasi vitamin patch (pexels.com/Nutrisense Inc)
Sayangnya, masih belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan efektivitas penggunaan vitamin patch bagi tubuh. Dalam beberapa penelitian, beberapa dokter menguji efektivitas vitamin patch pada pasien bedah bariatriknya. Dalam studi kecil tersebut, pasien bariatrik diberi multivitamin dalam bentuk patch dan secara oral.
Hasilnya, pasien bariatrik yang diberikan multivitamin patch justru mengalami kekurangan vitamin D. Konsentrasi serum B1, B12, folat, dan feritin pada pasien itu juga lebih rendah dibandingkan pasien yang diberi multivitamin secara oral. Penelitian lain juga menunjukan hasil serupa, yaitu vitamin patch tidak memberikan hasil yang diharapkan, seperti yang dilaporkan dalam jurnal Obesity Surgery tahun 2019.
Dilansir Verywell Health, produsen vitamin patch juga tidak memiliki bukti klinis yang mendukung keberhasilan klaimnya. Meskipun begitu, mereka juga mengklaim bahwa produknya berlabel “direkomendasikan dokter”.
Masih dari laman yang sama, penggunaan vitamin patch juga dapat berisiko menyebabkan masalah lain, salah satunya dermatitis kontak. Masalah ini dapat terjadi karena perekat dalam produk tersebut berpotensi mengandung bahan berbahaya dan terserap tubuh, seperti dijelaskan oleh Sam Tejada, pakar medis fungsional di Linguivida Wellness Center. Saat ini, belum ada studi klinis yang membuktikan bahwa vitamin patch bermanfaat bagi tubuh.