Amankah Menggunakan Penyumbat Telinga saat Tidur?

Bisa membantu meningkatkan kualitas tidur, tapi...

Kebisingan lingkungan dapat menjadi penyebab dari kurang tidur, seperti suara sekitar yang tidak dapat dihindari, lalu lintas, alarm mobil, tetangga bising, dan lainnya. Penyumbat telinga atau earplug berguna untuk melindungi telinga dari suara keras dan beberapa orang juga menggunakannya saat tidur.

Namun, apakah penggunaan penyumbat telinga saat tidur aman? Apa saja potensi manfaat dan risikonya? Baca terus sampai habis, ya.

1. Manfaat menggunakan penyumbat telinga saat tidur

Amankah Menggunakan Penyumbat Telinga saat Tidur?ilustrasi menggunakan penyumbat telinga atau earplug (pexels.com/Kindel Media)

Tidur dengan penyumbat telinga dapat meningkatkan kualitas tidur secara signifikan. Bagi banyak orang, penyumbat telinga adalah satu-satunya cara untuk memblokir suara saat mereka tidur, misalnya letak rumah tepat di pinggir jalan raya atau punya pasangan yang mendengkur.

Penelitian menunjukkan bahwa penyumbat telinga adalah cara yang aman dan terjangkau untuk meningkatkan kualitas tidur.

Dalam beberapa kasus, penggunaan penyumbat telinga, bersama masker penutup mata, dapat meningkatkan tidur gerakan mata cepat (REM), menurut studi bertajuk "The effect of earplugs and eye mask on patients’ perceived sleep quality in intensive care unit" dalam Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research tahun 2014. Tidur REM adalah bentuk tidur terdalam dan mendukung beberapa proses penting, seperti konsolidasi memori.

Penyumbat telinga juga dapat meningkatkan kadar melatonin. Melatonin adalah hormon yang mengontrol kapan tubuh siap untuk tidur, mengutip Medical News Today.

Dibandingkan dengan beberapa metode lain untuk menginduksi tidur, penyumbat telinga memiliki lebih sedikit efek samping. Misalnya, baik obat tidur yang dijual bebas maupun yang diresepkan dapat memiliki berbagai efek samping, seperti pusing dan kantuk pada siang hari.

Kualitas tidur sama pentingnya dengan durasi tidur. Adanya suara keras tentu bisa membangunkan kamu dari tidur nyenyak. Saat akhirnya terbangun, akan butuh waktu bagi tubuh untuk kembali ke fase tidur nyenyak.

Menurut sebuah laporan Sleep Disorders and Sleep Deprivation: An Unmet Public Health Problem tahun 2006, kualitas tidur yang rendah dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan risiko:

  • Tekanan darah tinggi.
  • Stroke.
  • Diabetes.
  • Serangan jantung.
  • Obesitas.
  • Depresi.

Laporan dalam jurnal Pflügers Archiv: European Journal of Physiology tahun 2012 mencatat bahwa kurang tidur juga terkait dengan peradangan dan penurunan fungsi kekebalan tubuh, yang keduanya berdampak negatif pada kesehatan.

Mengingat pentingnya tidur untuk kesehatan secara keseluruhan, penyumbat telinga dapat memberikan manfaat besar jika ini artinya meningkatkan kualitas tidur seseorang.

2. Jenis penyumbat telinga

Amankah Menggunakan Penyumbat Telinga saat Tidur?ilustrasi jenis earplug (commons.wikimedia.org/Your Best Digs)

Dilansir Medical Hearing Systems, earplug adalah perangkat kecil yang terbuat dari plastik atau karet yang dibuat untuk melindungi telinga bagian dalam dari kebisingan, air, dan kerusakan lainnya. Jenisnya beragam dan masing-masing memberikan tingkat perlindungan pendengaran yang berbeda.

Penyumbat telinga diklasifikasikan berdasarkan cara pembuatannya, seperti:

  • Penutup telinga busa (foam plug): Jenis ini terbuat dari polivinil klorida (PVC) dan harganya murah. Tekan dan putar di salah satu ujungnya, lalu masukkan ke dalam telinga.
  • Penyumbat telinga silikon: Jenis ini lebih lembut dan dibentuk agar sesuai dengan bagian luar saluran telinga.
  • Flanged ear plug: Jenis ini memiliki dua atau tiga cincin berselaput yang menahannya di dalam saluran telinga, memberikan serangkaian penghalang terhadap kebisingan sekaligus mencegah penyumbat telinga jatuh.
  • Penyumbat telinga khusus: Ini biasanya dibuat sesuai pesanan dengan menggunakan cetakan telinga seseorang. Ini memastikan penyumbat telinga sesuai dengan saluran telinga.

Baca Juga: 10 Penyebab Benjolan di Belakang Telinga, Jangan Disepelekan

3. Risiko menggunakan penyumbat telinga saat tidur

Amankah Menggunakan Penyumbat Telinga saat Tidur?ilustrasi earplug atau penyumbat telinga yang terbuat dari silikon (commons.wikimedia.org/Kick the beat)

Meskipun penyumbat telinga secara umum aman digunakan, tetapi informasi tentang seberapa sering penggunaan penyumbat telinga dalam jangka waktu yang lama dapat memengaruhi telinga hanya sedikit.

Salah satu potensi risikonya adalah penumpukan kotoran telinga. Kotoran telinga, atau serumen, adalah zat lilin yang membantu melindungi saluran telinga dari air, bakteri, kulit mati, dan kotoran berbahaya lainnya.

Kotoran telinga penting untuk menjaga kesehatan telinga, tetapi juga dapat menyebabkan masalah. Penyumbatan saluran telinga berulang, seperti rutin memakai penyumbat telinga, bisa menyebabkan penumpukan kotoran telinga.

Penumpukan kotoran telinga dapat menyebabkan hal-hal di bawah ini:

  • Telinga gatal dan tidak nyaman.
  • Tinitus atau telinga berdenging.
  • Kesulitan mendengar.
  • Batuk.
  • Pusing.

Pilihan perawatan untuk penumpukan kotoran telinga termasuk penggunaan obat tetes telinga medis atau menjalani pengangkatan kotoran telinga secara langsung.

Penggunaan penyumbat telinga secara rutin juga dapat menyebabkan infeksi telinga. Ini dapat terjadi akibat bakteri yang masuk ke saluran telinga dari penyumbat telinga itu sendiri atau tumbuh dari penumpukan kotoran telinga.

Infeksi telinga dapat menyebabkan gejala yang meliputi:

  • Pusing.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Masalah pendengaran.
  • Telinga gatal dan tidak nyaman.
  • Tinitus.

Infeksi bakteri di telinga umumnya diobati dengan pemberian antibiotik oleh dokter.

4. Cara menggunakan penyumbat telinga dengan benar saat tidur

Amankah Menggunakan Penyumbat Telinga saat Tidur?ilustrasi penyumbat telinga atau earplug busa (pexels.com/Kindel Media)

Menggunakan penyumbat telinga dengan benar dapat mengurangi risiko efek samping. Ikuti langkah-langkah ini:

  • Gulung penutup telinga dengan jari yang bersih hingga cukup sempit untuk dipasang di telinga.
  • Tarik daun telinga menjauh dari kepala.
  • Masukkan penyumbat telinga cukup jauh untuk memblokir suara. Jangan mendorongnya terlalu dalam karena ini berisiko mengiritasi lapisan gendang telinga.
  • Jika menggunakan penyumbat telinga busa, letakkan tangan di atas telinga sampai penutup telinga mengembang untuk mengisi telinga.

Apabila kamu menggunakan penyumbat telinga sekali pakai, terutama yang busa, ganti setiap beberapa hari. Untuk memperpanjang umurnya, kamu bisa mencucinya setiap hari dengan air hangat dan sabun lembut. Keringkan secara menyeluruh sebelum menggunakannya.

Jangan mengabaikan setiap perubahan pada pendengaran atau telinga. Jika kamu merasakan peningkatan kotoran telinga atau sejenisnya di telinga, lebih baik temui dokter.

5. Kapan harus mengganti earplug?

Amankah Menggunakan Penyumbat Telinga saat Tidur?ilustrasi earplug atau penyumbat telinga custom (flickr.com/Amir Yalon)

Dilansir News24, buang earplug jika terlihat berubah warna. Saat kotoran menumpuk di permukaan, penyumbat telinga menjadi lebih lengket dan dapat memindahkan bakteri dari jari ke telinga.

Jangan pernah menggunakan air liur untuk melumasi permukaan penyumbat telinga untuk membuatnya lebih mudah masuk ke saluran telinga. Pasalnya, mulut kita mengandung banyak bakteri. Melakukan hal ini hanya akan meningkatkan risiko terkena infeksi di saluran telinga yang dapat menyebabkan peradangan dan memengaruhi pendengaran.

Jika tidak nyaman dengan penyumbat telinga busa, pertimbangkan untuk memiliki jenis lainnya, misalnya silikon atau earplug khusus yang disesuaikan dengan telinga pengguna. Ini memang lebih mahal dari yang sekali pakai, tetapi ini lebih murah dalam jangka panjang jika menyangkut kesehatan yang dipengaruhi oleh kurang tidur.

Beberapa orang mengeluh karena terlalu terganggu oleh suara-suara secara umum yang bisa menjadi lebih buruk ketika mereka mencoba untuk tidur. Mungkin ada masalah lain yang mendasari sensitivitas ini. Alih-alih menghalangi suara, terkadang memperkenalkan suara lain yang lebih menyenangkan (seperti suara kipas angin atau laut) dapat membantu mengalihkan pikiran.

Beberapa orang mengeluh karena terlalu terganggu oleh suara-suara secara umum yang bisa memburuk saat mencoba untuk tidur. Mungkin ada masalah lain yang mendasari sensitivitas ini. Alih-alih menghalangi suara dengan penyumbat telinga, terkadang memperkenalkan suara lain yang menenangkan, seperti white noise, dapat membantu mengalihkan pikiran.

Memakai penyumbat telinga adalah cara yang aman dan murah untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik. Akan tetapi, ada potensi risiko bahwa terlalu sering menggunakan penyumbat telinga saat tidur dapat menyebabkan penumpukan kotoran telinga atau infeksi telinga.

Untuk mencegah risiko yang tidak diinginkan, bersihkan atau ganti penyumbat telinga secara teratur dan jangan menempelkannya terlalu jauh ke dalam saluran telinga.

Baca Juga: 7 Penyebab Keluarnya Cairan dari Telinga, Berbahayakah?

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya