9 Kebiasaan Minum yang Bisa Merusak Tubuh

Kebiasaan minum kamu bisa memengaruhi kesehatan

Memanjakan diri dengan minuman manis atau alkohol sesekali bukanlah masalah besar dan tidak berbahaya. Akan tetapi, ada beberapa kebiasaan minum yang jika dilakukan terus-menerus bisa perlahan merusak tubuh.

Pola makan bukan hanya soal makanan, tetapi minuman yang kamu konsumsi. Semuanya memberi dampak terhadap kesehatan secara keseluruhan. Kebiasaan minum yang tidak sehat dapat memengaruhi hal-hal seperti berat badan, kesehatan jantung, hati, kesehatan mental, dan bagi sebagian orang bahkan kinerja atletik. Inilah beberapa kebiasaan minum yang dapat merusak tubuh yang penting untuk diketahui.

1. Teralu sering mengonsumsi alkohol

Bukan rahasia, mengonsumsi alkohol secara teratur adalah salah satu penyebab terbesar kerusakan tubuh. Ada banyak sekali penelitian dan penelitian tentang efek berbahaya dari minum alkohol yang telah menemukan banyak korelasi dengan kesehatan secara keseluruhan.

Minum minuman beralkohol dalam jumlah banyak, hampir setiap bagian tubuh terpengaruh. Asupan alkohol yang tinggi telah dikaitkan dengan risiko kesehatan jangka panjang, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, penyakit hati, masalah pencernaan, risiko kanker yang lebih tinggi, sistem kekebalan yang melemah, serta masalah memori dan kesehatan mental, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).

Komponen utama alkohol yang memicu fungsi tubuh disebut etanol. Molekul sederhana ini sebenarnya tidak begitu mudah untuk dimetabolisme atau dipecah, yang menyebabkan pembentukan senyawa berbahaya dalam tubuh dan perasaan mabuk.

Dalam jumlah sedang, tidak ada yang salah dengan menikmati koktail dan bir favorit secara bertanggung jawab. Meskipun tidak ada standar universal mengenai asupan alkohol yang sehat, mengonsumsi lima atau lebih minuman sekaligus dianggap sebagai binge-drinking.

2. Minuman diet

9 Kebiasaan Minum yang Bisa Merusak Tubuhilustrasi minuman manis (pexels.com/Nicola Barts)

Demi mengurangi gula dan kalori, banyak orang mengandalkan minuman diet. Namun, rutin minum minuman diet, misalnya soda diet, bisa berdampak buruk, khususnya jika kamu mencoba untuk menurunkan berat badan.

Minuman seperti soda diet mengandung pemanis buatan yang dapat memicu otak untuk menyimpan lemak, sehingga meskipun "tanpa gula" tetap dapat menghambat kemajuan upaya menurunkan berat badan, mengutip Eat This Not That!

Para peneliti mengamati korelasi antara perempuan dan orang obesitas meminum soda diet yang mengandung sukralosa (pemanis buatan umum) dan peningkatan nafsu makan. Ada semacam "hadiah otak" setelah mengonsumsi minuman yang mengandung sukralosa, yang disebabkan oleh penurunan hormon yang menghambat nafsu makan, dan partisipan studi akhirnya mengonsumsi lebih banyak makanan secara keseluruhan. Karena respons rasa lapar tubuh lebih mudah dipicu oleh pemanis buatan dalam soda diet, penambahan berat badan bisa terjadi (JAMA Network Open, 2021).

3. Porsi minum terlalu banyak

Rasanya sulit hanya mengonsumsi air putih setiap hari, bukan? Yang terpenting adalah membiasakan untuk minum minuman lain (selain air putih) dalam jumlah sehat, terutama jika ingin menghindari kenaikan berat badan yang tidak diinginkan.

Jus, soda, minuman kopi atau teh kekinian, dan smoothie dapat menghalangi kemajuan penurunan berat badan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.  Kamu disarankan untuk membaca label untuk mengelola asupan kalori.

Kamu tidak perlu menghilangkan minuman manis dari pola makan sehari-hari. Namun, jika tidak berhati-hati dalam mengontrol porsinya, kamu berisiko mengalami kenaikan berat badan karena asupan kalori, gula, dan zat tembahan pemicu lemak secara berlebihan.

4. Asupan kafein berlebihan

9 Kebiasaan Minum yang Bisa Merusak Tubuhilustrasi minuman yang mengandung kafein (unsplash.com/AIRIZ)

Untuk orang dewasa sehat, Food and Drug Administration (FDA) menetapkan batasan 400 miligram (mg) kafein per hari, setara dengan empat atau lima cangkir kopi. Ini merupakan jumlah yang umumnya tidak dikaitkan dengan efek negatif yang berbahaya. Jika lebih dari itu, maka tubuhmu yang akan menerima konsekuensinya.

Jika kamu sering mengonsumsi produk berkafein, seperti kopi dan minuman berenergi, maka ini berpotensi meningkatkan detak jantung dan membuat jantung bekerja lebih dari yang dibutuhkan. 

Tanda-tanda kamu mengonsumsi terlalu banyak kafein adalah jantung berdetak terlalu cepat, insomnia, peningkatan kecemasan, peningkatan keringat, pikiran melaju cepat, dan refluks asam yang memburuk. Jika kamu mengalami gejala-gejala tersebut, coba kurangi asupan kafein dan lihat efeknya pada tubuh. Jika gejala berlanjut, temui dokter.

Baca Juga: Kenapa Makanan dan Minuman Manis Bikin “Nagih”?

5. Minum tinggi lemak

Ada banyak minuman yang dapat menyebabkan tekanan darah tidak stabil, yang membahayakan kesehatan jantung. Salah satunya adalah minuman susu tinggi lemak, yang cukup tinggi lemak jenuh dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

American Heart Association merekomendasikan hanya 5–6 persen dari asupan kalori harian harus berasal dari lemak jenuh. Berdasarkan penelitian, mengonsumsi banyak produk susu yang tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (alias kolesterol jahat) serta penyakit jantung (Foods, 2018).

Sering minum minuman susu berlemak bisa membuat jantung tidak sehat dari waktu ke waktu, dan pada gilirannya bisa ada konsekuensi lain bagi tubuh. Jika jantung tidak sehat, maka darah tidak dapat dikirim ke organ-organ vital untuk aktivitas penting seperti bernapas, buang air kecil, buang air besar, dan sebagainya.

6. Tidak menghidrasi tubuh secara benar

9 Kebiasaan Minum yang Bisa Merusak Tubuhilustrasi minum air putih (freepik.com/pressfoto)

Minum air putih secara cukup harus menjadi kebiasaan minum utama. Salah satunya, karena hati bergantung pada air untuk berfungsi secara efisien. Mengingat tubuh kita terdiri dari 60 persen air, seharusnya tidak mengejutkan bahwa tubuh kita serta organ-organ di dalamnya akan bekerja dengan maksimal jika mereka terhidrasi dengan baik.

Studi menemukan bahwa minum lebih banyak air secara teratur dapat menurunkan risiko pria didiagnosis dengan penyakit hati berlemak non alkohol (European Journal of Clinical Nutrition, 2021). Populasi peserta lebih dari 16.000 orang dewasa, termasuk sekitar 20 persen pria yang baru didiagnosis dengan penyakit hati berlemak non alkohol .

Para peneliti melaporkan bahwa mereka menemukan kemungkinan didiagnosis dengan NAFLD sedikit lebih rendah pada pria yang minum 4–7 gelas air sehari, dan terutama lebih rendah pada pria yang minum lebih dari tujuh gelas sehari.

7. Mengabaikan kandungan gula dalam minuman

Hati adalah organ yang sangat penting. Jadi, penting untuk memberikan kualitas hidrasi dan nutrisi terbaik untuknya. Minum lebih banyak air adalah langkah pertama. Langkah kedua adalah melihat banyak minuman lain dalam rutinitas harian.

Menurut sebuah penelitian, minum satu atau lebih minuman manis setiap hari selama lima hingga tujuh tahun dapat menyebabkan penyakit hati berlemak (Clinical Gastroenterology and Hepatology, 2021).

Gula dan sirop jagung fruktosa tinggi yang biasa ditemukan dalam minuman ringan, jus manis, atau bahkan minuman olahraga diubah menjadi lemak yang dapat menumpuk seiring waktu dan menyebabkan tekanan besar pada hati.

Membatasi atau mengganti minuman manis seperti soda, jus, minuman olahraga, dan teh manis dengan alternatif gula yang lebih rendah dan teh tanpa pemanis dapat menjaga hati tetap sehat.

8. Mengonsumsi makanan utuh dalam bentuk cair

9 Kebiasaan Minum yang Bisa Merusak TubuhIlustrasi jus buah (pixabay.com/silviarita)

Ada banyak faktor yang memengaruhi kesehatan mental, meskipun ada pula kebiasaan gaya hidup tertentu yang dapat kita kendalikan yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mental. Salah satunya adalah mengonsumsi smoothie atau jus perasan dengan kandungan terlalu banyak gula.

Walaupun mengandung nutrisi penting, tetapi yang terbaik adalah mengonsumsi buah dan sayuran dalam bentuk utuh atau segar. Karena gula alami dan buatan memiliki dampak negatif pada tubuh, dari usus hingga otak, kamu mungkin mengalami perubahan suasana hati, tingkat kecemasan yang lebih tinggi, masalah tidur, dan bahkan pelupa.

Penelitian menemukan bahwa makan lebih banyak buah dan sayuran utuh dapat membantu menurunkan tingkat stres dan meningkatkan kesehatan mental (Nutrients, 2020). Dalam bentuk alaminya, buah-buahan dan sayuran mengandung mikronutrien yang terbukti melindungi terhadap gejala depresi dan dapat meningkatkan tingkat harapan dan harga diri yang lebih tinggi.

9. Terlalu banyak minuman berprotein

Minum protein shake dapat membantu menumbuhkan lebih banyak otot dan meningkatkan kekuatan. Akan tetapi, jika dikonsumsi berlebihan, maka kinerja atletik justru bisa menurun.

Sebuah penelitian menemukan bahwa konsumsi protein dalam jumlah besar dalam jangka panjang dapat menyebabkan hilangnya mineral tulang dan kerusakan ginjal pada atlet (The Proceedings of the Nutrition Society, 2011). Ginjal bekerja untuk memecah asam amino dalam protein. Namun, jika dan ketika mereka kelebihan beban dengan terlalu banyak protein, mereka mungkin rusak dalam proses mencoba untuk mengimbanginya.

Atlet butuh ginjal yang kuat dan bahkan tulang yang lebih kuat untuk berlatih dan tampil. Ini akan lebih mudah tercapai jika mengurangi asupan minuman berprotein dan memilih yang tinggi kalsium. Melengkapi rutinitas dengan minuman kalsium dan protein sebelum berolahraga terlihat memiliki efek yang jauh lebih positif pada kinerja atletik daripada hanya mengandalkan protein (Sports Medicine, 2019).

Demi kesehatan, beberapa kebiasaan minum di atas perlu kamu hindari. Buatlah pilihan yang tepat tentang apa yang kamu masukkan ke dalam tubuh setiap hari.

Baca Juga: Benarkah Sering Minum Minuman Manis Berkaitan dengan Penyakit Jantung?

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya