Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pixabay.com/StockSnap

Peradangan adalah respons terhadap kekebalan tubuh, di antaranya respons terhadap infeksi, iritasi, atau cedera. Dengan kata lain, peradangan merupakan cara tubuh melawan infeksi dan penyembuhan.

Akan tetapi dalam beberapa situasi, peradangan bisa lepas kendali dan bertahan lebih lama. Hal ini disebut peradangan kronis. Peradangan kronis bisa menyebabkan banyak penyakit, seperti radang sendi, diabetes, penyakit jantung, penyakit Alzheimer, dan beberapa jenis kanker.

Nah, ada, nih, berbagai bahan herbal atau rempah yang bisa membantu melawan peradangan. Penasaran? Yuk, simak bersama ulasannya!

1. Jahe

freepik.com/freepik

Bumbu masak yang lezat dengan rasa pedas tetap manis adalah jahe (Zingiber officinale). Kamu dapat menikmati jahe dalam berbagai bentuk, dalam kondisi segar, sudah dikeringkan, maupun bubuk.

Jahe telah digunakan selama ribuan tahun dalam pengobatan tradisional untuk menyembuhkan berbagai kondisi, termasuk pilek, migrain, mual, radang sendi, dan tekanan darah tinggi. Selain itu jahe juga membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.

Mengutip laporan dalam jurnal Nutrients tahun 2020, jahe mengandung lebih dari 100 senyawa aktif, seperti gingerol, shogaol, zingiberene, dan zingerone. Itu semua berkontribusi terhadap efek kesehatan jahe, termasuk membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.

Berdasarkan laporan penelitian lain dalam Journal of  Nutrition in Gerontology and Geriatrics tahun 2016, juga dibuktikan bahwa konsumsi jahe bubuk dapat membantu meredakan nyeri dan peradangan karena kandungan fitokimia antiinflamasi tertentu.

2. Kunyit

freepik.com/jigsawstocker

Kunyit (Curcuma longa) adalah bumbu masakan berwarna kuning dari akar tanaman kunyit. Melansir Medical News Today, kunyit mengandung bahan kimia yang disebut kurkumin, yang mungkin memiliki sifat antiinflamasi.

Berdasarkan sebuah laporan dalam Journal of Medicinal Food tahun 2016, kunyit mengandung fraksi berpigmen kuning yang terdiri dari kurkuminoid. Bahan utama kurkuminoid adalah kurkumin, yang dilaporkan memiliki efek menguntungkan pada osteoartritis, diabetes tipe 2, dan dislipidemia karena aktivitas antioksidan dan antiinflamasinya.

Selain itu, disebutkan juga bahwa kunyit mengandung banyak senyawa fungsional dan metabolit yang berkhasiat untuk radang sendi.

3. Kapulaga

Ilustrasi kapulaga (pixabay.com/scym)

Kapulaga (Elettaria cardamomum) adalah rempah asli Asia Tenggara. Rempah ini memiliki rasa manis dan pedas yang kompleks. Selain itu, kapulaga memiliki berbagai manfaat baik bagi kesehatan.

Merujuk pada penelitian yang diterbitkan dalam Indian Journal of Biochemistry & Biophysics tahun 2009, kapulaga secara efektif mengurangi tekanan darah, meningkatkan fibrinolisis dan meningkatkan status antioksidan, tanpa secara signifikan mengubah lipid darah dan kadar fibrinogen pada penderita hipertensi stadium 1.

Penelitian lain dalam Journal of the Science of Food and Agriculture tahun 2017 juga menunjukkan bahwa kapulaga dapat memperbaiki beberapa parameter inflamasi dan stres oksidatif pada subjek pradiabetes. Dengan demikian, kapulaga mungkin berguna dalam mengurangi komplikasi yang terkait dengan peradangan dan stres oksidatif.

4. Bawang putih

freepik.com/azerbaijan_stockers

Bawang putih (Allium sativum) punya aroma dan rasa yang khas. Bumbu dapur populer ini juga telah digunakan dalam pengobatan tradisional selama ribuan tahun untuk mengobati radang sendi, batuk, sembelit, infeksi, sakit gigi, dan masih banyak lagi.

Melansir Healthline, sebagian besar manfaat bawang putih bagi kesehatan berasal dari senyawa belerang, seperti allicin, diallyl disulfide, dan S-allylcysteine yang tampaknya memiliki sifat antiinflamasi.

Mengutip hasil penelitian dalam Journal of Immunology Research tahun 2015, bawang putih tampaknya meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh dengan merangsang jenis sel tertentu, seperti makrofag, limfosit, sel pembunuh alami, sel dendritik, dan eosinofil, melalui mekanisme termasuk modulasi sekresi sitokin, produksi imunoglobulin, fagositosis, dan aktivasi makrofag. 

5. Kayu manis

freepik.com/Racool_studio

Kayu manis merupakan salah satu rempah yang sudah cukup familier di Indonesia. Aromanya khas, serta ada rasa manis dan pedas. Selain itu, rempah yang satu ini juga memiliki banyak khasiat yang baik bagi kesehatan tubuh.

Menurut sebuah penelitian dalam jurnal Complementary Therapies in Medicine tahun 2020, analisis 12 studi terhadap lebih dari 690 peserta menemukan bahwa mengonsumsi 1.500–4.000 mg kayu manis setiap hari selama 10–110 hari secara signifikan mengurangi penanda inflamasi CRP dan MDA, dibandingkan dengan plasebo.

Selain itu, kayu manis meningkatkan kadar antioksidan tubuh. Penelitian tersebut juga menyimpulkan kalau suplementasi kayu manis mungkin merupakan adjuvant untuk mengurangi peradangan dan tingkat stres oksidatif pada manusia.

Meski secara umum aman dikonsumsi, tetapi konsumsi kayu manis dalam dosis tinggi bisa berbahaya. Mengutip laporan dalam The American Journal of Case Reports tahun 2015, kayu manis, terutama varietas Cassia, memiliki tingkat coumarin tinggi yang dapat menyebabkan toksisitas hati.

Oleh karena itu, penggunaan bersamaan dengan obat hepatotoksik harus dihindari. Studi tersebut juga menjelaskan bahwa kombinasi suplemen kayu manis dan statin dapat menyebabkan hepatitis.

6. Ginseng

stylecraze.com

Melansir Healthline, ginseng telah dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan, terutama karena senyawa aktifnya yang disebut ginsenosides. Salah satu efeknya termasuk mengurangi tanda-tanda peradangan di tubuh.

Mengutip sebuah studi dalam Journal of Ginseng Research tahun 2017, dibuktikan bahwa senyawa ginsenosides dapat digunakan untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit radang melalui fungsi antiinflamasi.

Selain itu, dikatakan juga bahwa ginsenosides dan metabolit turunannya dapat berfungsi sebagai agen farmasi yang ampuh untuk mencegah dan mengobati radang.

7. Lada hitam

ilustrasi lada hitam (pixabay.com/Григорий Калюжный)

Lada hitam (Piper nigrum L.) juga merupakah salah satu rempah populer dan digunakan secara luas. Dalam pengobatan tradisional, lada hitam diandalkan untuk mengatasi masalah kesehatan seperti asma, diare, dan lain-lain.

Lada hitam juga dilaporkan memiliki sifat antibakteri, antioksidan, penambah kekebalan tubuh, sehingga membuatnya banyak dijadikan obat herbal.

Selain vitamin dan mineral, lada hitam juga mengandung piperine, senyawa aktif yang membantu meringankan sakit otot, gangguan pencernaan, hingga radang sendi.

Berdasarkan laporan penelitian dalam Critical Reviews in Food Science and Nutrition tahun 2013, lada hitam dan senyawa aktif utamanya, piperine, dapat berperan dalam mengurangi peradangan dalam tubuh.

Selain itu, studi dalam jurnal Cellular Immunology tahun 2013, bahwa piperine, komponen utama spesies Piper, adalah alkaloid tanaman dengan sejarah panjang penggunaan medis dalam berbagai gangguan peradangan seperti artritis reumatoid.

8. Teh hijau

freepik.com/zirconicusso

Teh hijau berasal dari daun Camellia sinensis. Berbagai penelitian pun sudah membuktikan berbagai keampuhan teh hijau untuk kesehatan. Mulai dari menurunkan berat badan hingga mengatasi inflamasi.

Berdasarkan laporan dalam HHS Author Manuscript  tahun 2010, dibuktikan bahwa komponen teh hijau dapat mengganggu proses yang menyebabkan peradangan pada radang sendi.

Selain itu, studi tahun 2012 juga menemukan bahwa teh hijau bisa memiliki efek positif pada peradangan terhadap orang-orang dengan gangguan metabolisme, yaitu dapat mendorong efek antiinflamasi.

Jadi, buat kamu yang ingin memerangi peradangan, kamu bisa memanfaatkan bahan herbal atau rempah di atas. Meski demikian, apabila kamu sedang dalam terapi obat dari dokter, baiknya konsultasikan dulu ke dokter untuk menghindari interaksi yang merugikan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team