5 Bahaya Menghirup Aroma Bensin dalam Jangka Waktu Lama

- Bensin mengandung hidrokarbon yang merusak paru-paru, memicu peradangan, batuk kronis, dan sesak napas.
- Menghirup aroma bensin dapat menyebabkan gangguan otak seperti pusing, sakit kepala, hingga kejang-kejang.
- Paparan uap bensin meningkatkan risiko gangguan jantung, detak jantung tidak teratur, dan serangan jantung mendadak.
Bensin adalah bahan bakar yang banyak digunakan untuk kendaraan bermotor dan mesin lainnya. Namun, di balik manfaatnya sebagai sumber energi, bensin mengandung zat kimia berbahaya yang dapat mengancam kesehatan jika terhirup secara terus-menerus.
Aroma khas bensin memang terkadang dianggap biasa oleh sebagian orang, terutama mereka yang bekerja di lingkungan bengkel, SPBU, atau garasi. Padahal, menghirup uap bensin dalam jangka waktu lama bisa memicu berbagai gangguan kesehatan serius. Berikut ini adalah lima bahaya dari menghirup aroma bensin dalam jangka panjang yang perlu kamu waspadai yang dilansir dari Healhtline.com:
1. Merusak paru-paru

Paparan uap bensin yang terlalu sering dihirup dapat menyebabkan kerusakan pada saluran pernapasan, terutama paru-paru. Bensin mengandung hidrokarbon yang bersifat toksik bagi jaringan paru-paru. Dalam jangka panjang, uap bensin dapat memicu peradangan pada paru-paru, menyebabkan batuk kronis, sesak napas, hingga risiko terjadinya bronkitis. Gejala awal biasanya ditandai dengan rasa tidak nyaman di dada dan napas yang terasa berat saat beraktivitas.
Kerusakan paru-paru akibat paparan bensin tidak hanya terjadi pada pekerja di industri otomotif, tetapi juga bisa dialami siapa saja yang sering terpapar uap bensin, misalnya mereka yang sering menyimpan bensin di ruang tertutup tanpa ventilasi baik. Pastikan sirkulasi udara yang baik saat berada di sekitar bensin serta menggunakan masker khusus jika terpaksa harus berdekatan dengan bahan bakar ini dalam waktu lama.
2. Menganggu fungsi otak

Bahaya lain dari menghirup aroma bensin adalah terganggunya fungsi otak dan sistem saraf. Uap bensin mengandung zat yang dapat diserap melalui saluran pernapasan dan masuk ke aliran darah, lalu memengaruhi sistem saraf pusat. Gejala awal yang sering muncul antara lain pusing, sakit kepala, kebingungan, hingga gangguan konsentrasi.
Kebiasaan buruk ini bisa menyebabkan halusinasi, penurunan kesadaran, bahkan kejang-kejang. Jika tidak segera ditangani, kerusakan sistem saraf akibat paparan uap bensin bisa bersifat permanen dan sangat sulit untuk dipulihkan. Segera hindari paparan bensin yang tidak perlu dan berkonsutasi dengan tenaga medis jika sudah muncul gejala gangguan saraf.
3. Memicu gangguan jantung

Menghirup uap bensin secara berulang juga dapat memberikan dampak buruk terhadap kesehatan jantung. Kandungan kimia beracun dalam bensin dapat memengaruhi ritme detak jantung, menyebabkan detak jantung menjadi tidak teratur (aritmia). Dalam kasus yang lebih berat, paparan bensin dapat menimbulkan risiko serangan jantung mendadak, terutama pada individu dengan riwayat penyakit jantung.
Paparan uap bensin dalam jangka panjang juga dapat meningkatkan tekanan darah dan menambah beban kerja jantung. Hal ini tentu berbahaya bagi kesehatan secara umum. Jangan lupa untuk selalu menggunakan alat pelindung diri bila bekerja di lingkungan yang berisiko tinggi terhadap paparan bensin, dan menghindari menyimpan bensin di dalam rumah atau ruangan yang tertutup untuk meminimalkan risiko ini.
4. Merusak organ hati dan ginjal

Bahaya berikutnya dari menghirup aroma bensin dalam jangka panjang adalah kerusakan pada organ hati dan ginjal. Kedua organ ini berperan penting dalam menyaring racun dari dalam tubuh, termasuk zat kimia berbahaya yang terkandung dalam uap bensin. Paparan bensin yang terus-menerus dapat membebani kerja hati dan ginjal sehingga lama-kelamaan menurunkan fungsinya.
Kerusakan hati dan ginjal akibat paparan bensin bersifat progresif dan dapat menjadi permanen jika tidak segera diatasi. Hal ini tentu akan memengaruhi kualitas hidup seseorang secara menyeluruh karena organ-organ tersebut sangat vital bagi tubuh. Kerusakan ginjal tidak hanya merenggut masa depanmu namun memberikan kesulitan saat beraktivitas seperti biasanya.
5. Bisa berakibat terkena kanker

Bahaya yang paling serius dari paparan uap bensin dalam jangka panjang adalah meningkatnya risiko kanker. Bensin mengandung senyawa benzena, yang sudah lama dikenal sebagai karsinogen atau zat penyebab kanker. Paparan berkepanjangan terhadap benzena dapat meningkatkan risiko kanker darah (leukemia) dan kanker limfatik. Zat ini bekerja dengan merusak sel-sel darah di dalam tubuh dan memicu mutasi genetik yang berujung pada pembentukan sel kanker.
Risiko ini semakin besar pada mereka yang setiap hari bekerja di lingkungan dengan paparan bensin tanpa perlindungan memadai. Itulah sebabnya penggunaan masker pelindung, ventilasi yang baik, dan pengendalian lingkungan kerja sangat penting untuk meminimalkan risiko kanker akibat bensin. Jangan anggap sepele paparan uap bensin, karena dampaknya tidak hanya terasa dalam waktu dekat tetapi juga mengancam kesehatan jangka panjang.
Aroma bensin yang mungkin terasa biasa bagi sebagian orang ternyata menyimpan bahaya besar jika terhirup dalam jangka waktu lama. Dari gangguan paru-paru, otak, jantung, hingga risiko kanker, semua dapat mengancam kesehatanmu tanpa disadari.
Referensi:
What to know about gasoline exposure. Medical News Today, diakses Juli 2025.
What happens when you inhale gasoline fumes? Healthline, diakses Juli 2025.
Inhalants. Cleveland Clinic, diakses Juli 2025.