Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Bahaya dari Menghirup Helium di Ruangan Tertutup, Berakibat Kematian

ilustrasi gas helium (freepik.com/jcomp
Intinya sih...
  • Kekurangan oksigen dalam tubuh dapat menyebabkan pusing, linglung, hingga kehilangan kesadaran.
  • Risiko kehilangan kesadaran secara mendadak dan cedera fisik meningkat jika terlalu banyak menghirup helium di ruangan tertutup.
  • Menghirup helium berulang kali di ruangan tertutup dapat memicu hipoksia dan bahkan kematian akibat kekurangan udara.

Menghirup helium sering dianggap sebagai lelucon karena membuat suara menjadi melengking dan lucu. Dibalik tren yang lagi marak dilakukan penggiat media sosial,banyak orang belum menyadari bahwa menghirup helium bisa berbahaya, terutama bila dilakukan di ruangan tertutup.

Selain risiko kesehatan ringan, dalam kasus ekstrem, bahkan bisa berujung pada

kematian. Memahami bahaya dari helium akan jadi hal menarik agar kita tidak ceroboh ketika menggunakan helium terutama di ruangan tertutup. Memahami lima bahaya utama menghirup helium agar kita bisa lebih waspada yang dilansir dari Healhtline.com:

1. Kekurangan oksigen dalam tubuh

ilustrasi kekurangan oksigen (freepik.com/jcomp

Ketika seseorang menghirup helium, tubuhnya menerima gas ini alih-alih oksigen. Dalam ruangan tertutup, helium bisa cepat menggantikan oksigen di dalam udara. Akibatnya, paru-paru dan otak kekurangan oksigen, sehingga tubuh tidak bisa berfungsi dengan baik. Ini bisa membuat seseorang pusing, linglung, hingga kehilangan kesadaran.

Pada kasus ekstrem, kekurangan oksigen akibat terlalu banyak menghirup helium bisa menyebabkan kerusakan otak permanen dan bahkan kematian. Oleh karena itu, jangan pernah mencoba menghirup helium dalam jumlah banyak dan di ruangan tertutup, karena tubuhmu sangat bergantung pada suplai oksigen agar tetap hidup dan sehat.

2. Risiko kehilangan kesadaran

ilustrasi pusing (freepik.com/jcomp

Kadar oksigen yang terlalu rendah di dalam tubuh bisa menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran secara mendadak. Ini bisa terjadi dalam hitungan detik setelah seseorang terlalu banyak menghirup helium. Jika kamu pingsan di ruangan tertutup dan tidak ada yang segera menolong, risikonya meningkat menjadi lebih serius.

Mendadak pingsan secara tiba-tiba juga bisa menyebabkan cedera fisik. Seseorang bisa jatuh dan menghantam benda keras di sekitarnya. Risiko ini semakin meningkat bila helium dihirup dalam jumlah banyak di ruang sempit tanpa sirkulasi udara baik.

3. Memicu hipoksia

ilustrasi otak manusia (freepik.com/tira)
ilustrasi otak manusia (freepik.com/tira)

Hipoksia adalah kondisi ketika tubuh dan otak tidak mendapatkan oksigen dalam jumlah cukup. Ketika seseorang menghirup helium berulang kali dalam waktu lama di ruangan tertutup, kemungkinan terjadinya hipoksia meningkat. Jika dibiarkan, hipoksia bisa menyebabkan kerusakan otak yang bersifat permanen.

Otak merupakan organ vital yang sangat sensitif terhadap kekurangan oksigen. Jika suplai oksigen terganggu hanya dalam hitungan menit, sel-sel otak bisa mulai mati. Jadi sebaiknya tidak meremehkan bahaya ini dan hindarilah penggunaan helium sebagai hiburan di ruangan tertutup.

4. Cedera paru-paru

ilustrasi paru-paru (freepik.com/jcomp

Menghirup helium dari tabung bertekanan bisa menyebabkan kerusakan paru-paru. Gas helium langsung dari tabung keluar dengan tekanan tinggi dan bisa melukai alveolus, yaitu kantung udara kecil di dalam paru-paru. Luka pada paru-paru bisa memicu rasa nyeri hingga gangguan pernapasan.

Selain itu, kerusakan paru-paru bisa membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi pernapasan di kemudian hari. Oleh sebab itu, sangat disarankan untuk tidak menghirup helium langsung dari tabung bertekanan. Jika harus menggunakan helium untuk keperluan tertentu, pastikan untuk melakukannya di tempat terbuka dan menggunakan peralatan yang sesuai.

5. Kematian akibat kekurangan udara

ilustrasi tercekik (freepik.com/jcomp

Dalam kasus paling parah, menghirup helium di ruangan tertutup bisa berujung kematian. Ini terjadi ketika tubuh benar-benar kehabisan oksigen dan organ-organ vital, termasuk jantung dan otak, berhenti bekerja. Tidak jarang kasus kematian terjadi akibat seseorang terlalu banyak menghirup helium dan terlambat mendapatkan pertolongan.

Tanpa suplai oksigen, tubuh hanya bisa bertahan selama beberapa menit. Oleh karena itu, jangan menganggap remeh risiko dari aktivitas ini. Jika ingin membuat suara lucu, lakukan di ruangan terbuka dan jangan menghirup helium terlalu banyak sekaligus. Kesehatan dan keselamatanmu jauh lebih berharga daripada sekadar bercanda.

Menghirup helium memang bisa membuat suasana lebih seru dan lucu, tetapi risikonya jauh lebih besar dari kelihatannya. Terutama bila dilakukan di ruangan tertutup, kekurangan oksigen bisa berakibat fatal hingga kematian. Sebelum kamu tergoda untuk mencobanya, ingatlah bahwa keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama.

Referensi:

  • Inhaling helium: Is it safe and are there side effects? Healthline, diakses Juli 2025.

  • Helium voice effects. BBC Safety Resources, diakses Juli 2025.

  • Fatal asphyxiation related to the recreational use of helium: a case report and review of the literature. SpringerLink, diakses Juli 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us