Beban ekonomi akibat komplikasi hipertensi di Indonesia masih tinggi. Tercatat, beban biaya penyakit hipertensi mencapai USD 1.497 (sekitar Rp23 juta) per orang setiap tahunnya, berdasarkan penelitian dalam jurnal Archives of Medical Science terhadap 15 negara berkembang, termasuk Indonesia.
Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan organisasi menjadi penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat, deteksi dini, dan pengendalian tekanan darah guna mengurangi beban ekonomi yang ditimbulkan.
Hipertensi yang tidak dikendalikan dengan baik dapat mengakibatkan kerusakan organ seperti otak, jantung, dan ginjal yang menyebabkan kecacatan, kualitas hidup buruk, bahkan kematian.
Topik ini menjadi pembahasan dalam konferensi pers 18th Scientific Meeting Indonesian of Hypertension (InaSH) 2024 dengan tema “Beban ekonomi akibat komplikasi hipertensi masih memprihatinkan, apa upaya dan target yang harus kita capai?”, di Jakarta pada Jumat (23/2/2024).