Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi obat (pexels.com/Polina Tankilevitch)
ilustrasi obat (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Seperti yang kita ketahui, penderita diabetes diharuskan mengonsumsi obatnya secara rutin. Ini bertujuan agar kadar gula tidak terlalu tinggi yang dapat membahayakan tubuh. 

Hal ini mungkin memberikan kekhawatiran pada sebagian orang sehingga mereka enggan meminum obatnya. Sebab, obat diabetes yang diminum secara rutin tersebut dianggap dapat merusak ginjal. Namun, benarkah anggapan tersebut? Agar tidak salah lagi, yuk, baca artikel ini sampai habis!

1. Diabetes

ilustrasi diabetes (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Dilansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), diabetes merupakan kondisi adanya gangguan metabolik sehingga kadar gula darah melebihi nilai normal. Kondisi diabetes menyebabkan gula yang berasal dari makanan tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh menjadi energi.

Pada kondisi normal, gula dari makanan akan diubah menjadi energi dengan bantuan hormon insulin. Sedangkan pada kondisi diabetes, hormon insulin yang diproduksi tidak ada atau hormon insulin ada namun terjadi resistensi insulin pada sel tubuh sehingga gula tetap berada di darah.

2. Pengobatan diabetes

ilustrasi obat (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Dilansir Medline Plus, pengobatan diabetes disesuaikan dengan kondisi masing-masing sehingga akan berbeda antara orang yang satu dengan lainnya. Meskipun sudah menggunakan obat diabetes, tetap harus menjaga pola makan, menggunakan obat rutin lainnya, dan melakukan aktifitas fisik secara rutin.

Pengobatan diabetes mempunyai tujuan untuk menstabilkan kadar gula. Saat kadar gula sudah mendekati nilai normal, obat diabetes tetap harus digunakan.

3. Mengapa pengobatan harus rutin?

ilustrasi organ tubuh (pixabay.com/www_slon_pics)

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan diabetes merupakan penyakit kronis atau jangka panjang yang memengaruhi tubuh dalam mengubah makanan menjadi energi. Dilansir National Health Service, pengobatan diabetes digunakan untuk menstabilkan kadar gula darah sehingga mencegah masalah kesehatan lainnya. Jika obat tidak digunakan, maka kadar gula akan naik kembali.

Dilansir National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), kondisi diabetes dapat memengaruhi organ tubuh lainnya. Jika kadar gula tidak terkontrol, maka akan menyebabkan berbagai komplikasi pada organ lainnya. Jadi, sangat penting untuk menjaga kadar gula tetap stabil.

4. Apakah pengobatan rutin tidak merusak ginjal?

ilustrasi ginjal (pixabay.com/rikirisnandar)

Obat diabetes aman digunakan selama digunakan sesuai saran dari dokter. Dengan menggunakan obat secara rutin, maka kadar gula akan terjaga sehingga tidak memengaruhi organ lainnya.

Justru, kondisi diabetes menjadi penyebab utama terjadinya penyakit ginjal kronis. Kadar gula yang terlalu tinggi dapat merusak penyaring yang ada di ginjal. Jika kadar gula dibiarkan tinggi dalam waktu lama, ginjal akan semakin rusak dan kehilangan kemampuannya untuk membuang racun dari tubuh, dilansir National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK).

5. Bahaya tidak minum obat diabetes dengan rutin

ilustrasi organ tubuh (pexels.com/MART PRODUCTION)

Kadar gula yang tinggi dan tidak terkontrol dapat memengaruhi organ lain sehingga menyebabkan kerusakan organ. Kerusakan organ inilah yang menyebabkan terjadinya komplikasi pada diabetes dalam jangka panjang.

Menurut CDC, komplikasi pada diabetes dapat terjadi pada berbagai organ tubuh, meliputi jantung, ginjal, otak, mata, kaki, saraf, dan lainnya. Meskipun terlihat menakutkan, berbagai komplikasi tersebut dapat dicegah dengan cara menerapkan pola hidup sehat, menjaga pola makan, melakukan aktifitas fisik rutin, menggunakan obat sesuai saran dokter, dan monitoring kadar gula, tekanan darah, dan kolesterol secara berkala, dilansir National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases.

 

Jadi, menggunakan obat diabetes secara rutin tidak merusak ginjal selama pengobatan digunakan sesuai anjuran dokter. Tujuan pengobatan tersebut untuk menjaga kadar gula tetap stabil sehingga mencegah kerusakan organ tubuh lain. 

Jika obat tidak digunakan rutin, maka kadar gula akan tinggi sehingga memengaruhi organ lain. Justru inilah yang menyebabkan berbagai komplikasi diabetes, termasuk kerusakan pada ginjal. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team