Salah satu cara yang sering digunakan oleh aparat kepolisian untuk membubarkan massa unjuk rasa ialah dengan menembakkan gas air mata. Senjata kimia yang tidak mematikan itu bisa menyebabkan iritasi sementara pada mata, kulit, dan saluran pernapasan. Individu atau massa yang terkena gas air mata akan mengalami efek-efek tersebut selama beberapa menit.
Belakangan ini, gas air mata menjadi perbincangan hangat seiring meningkatnya eskalasi demonstrasi di Indonesia. Banyak dari warganet membagikan berbagai tips untuk mengurangi efek gas air mata, salah satunya dengan menggunakan obat mag atau maag. Lalu, apakah benar obat maag atau antasida tersebut bisa mengurangi efek gas air mata? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!