Yang dimaksud dengan karbohidrat rafinasi adalah jenis karbohidrat yang telah mengalami banyak proses pengolahan, sehingga menghilangkan banyak nutrisi penting di dalamnya, seperti serat, mineral, vitamin, dan sebagainya.
Contoh karbohidrat rafinasi adalah gula pasir yang biasa kita konsumsi sehari-hari, serta tepung rafinasi yang biasa digunakan untuk membuat kue, pastri, dan sebagainya.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology tahun 2012, mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula tambahan dapat meningkatkan risiko timbulnya jerawat sebanyak 30 persen, dan orang yang sering makan kue atau sajian pastri akan lebih berisiko berjerawat sebanyak 20 persen.
Jenis makanan yang bersumber dari karbohidrat rafinasi juga mempunyai indeks glikemik tinggi, yang telah dibuktikan berhubungan dengan munculnya jerawat. Kesimpulan ini didapat dari studi dalam Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology tahun 2016.
Melansir Healthline, makanan dengan indeks glikemik tinggi akan cepat terserap ke dalam aliran darah, mengakibatkan lonjakan kadar gula darah. Saat gula darah naik, kadar insulin pun meningkat, yang gunanya membantu mengalirkan gula dari aliran darah ke sel-sel di dalam tubuh.
Hanya saja, kenaikan insulin ini bisa memicu timbulnya jerawat, karena kadar insulin tinggi bisa membuat hormon androgen lebih aktif dan meningkatkan jumlah insulin-like growth factor 1 (IGF-1). Kedua hal tersebut berperan dalam pembentukan jerawat, yakni dengan mendorong pertumbuhan sel-sel kulit lebih cepat serta meningkatkan produksi sebum.