pixabay.com/reinhardthrainer
Terlalu sering makan daging merah (sapi, babi, kambing, dan lain-lain), tanpa diimbangi asupan serat yang cukup, misalnya dari buah-buahan dan sayuran, terbukti secara ilmiah dapat mempercepat usia biologis kamu.
Sebagai informasi, usia biologis merupakan usia sebenarnya tubuh seseorang. Sementara itu, usia kronologis adalah usia yang tercantum dalam KTP, dihitung sejak kamu lahir. Usia biologis seseorang bisa lebih muda atau lebih tua dari usia kronologis. Tergantung pada kesehatan gen serta risiko yang berhubungan dengan penyakit terkait usia, seperti penyakit Alzheimer, demensia, osteoporosis, dan kanker.
Melansir gla.ac.uk, menurut penelitian yang dilakukan oleh University of Glasgow, Skotlandia, dan diterbitkan di jurnal Aging, peningkatan kadar serum fosfat secara moderat yang diakibatkan konsumsi daging merah, disertai pola makan keseluruhan yang buruk akan meningkatkan usia biologis seseorang. Dengan kata lain, boleh jadi umur masih muda, tapi di dalam tubuhnya mengalami penuaan dini.
Para ahli berpendapat, keterkaitan penuaan dini dengan konsumsi daging merah disebabkan karena penambahan fosfat yang kerap dilakukan untuk meningkatkan cita rasa, membuat daging lebih empuk dan lebih tahan lama.
Meskipun fosfat dibutuhkan oleh tubuh, tapi kadarnya yang berlebihan tidak bisa diproses, menyebabkan penumpukan dalam darah. Dampak adalah peningkatan risiko penyakit jantung, penyakit ginjal kronis, tulang yang lemah, hingga kematian dini.