ilustrasi diet (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
Ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi ketika ingin mencoba diet 90-30-50. Meski testimoni mengatakan bahwa cara ini efektif menurunkan berat badan, nutrisi yang disarankan mungkin kurang sesuai dengan kebutuhan tubuhmu.
Selain itu, kamu perlu memperhatikan jenis lemak yang dikonsumsi. Pastikan bahwa lemak dalam diet tersebut merupakan lemak sehat dan bukan lemak jenuh, misalnya lemak nabati dari buah-buahan. Lemak jenuh justru dapat meningkatkan risiko obesitas hingga penumpukan kolesterol di arteri.
Perlu dicatat juga, diet ini berfokus pada konsumsi protein, serat, dan lemak. Sementara itu, karbohidrat jadi prioritas setelahnya. Nah, diet ketat dengan tidak mengonsumsi karbohidrat sama sekali berisiko memicu efek yo-yo dan gangguan kesehatan.
Cara diet 90-30-50 dikatakan menjadi salah satu metode efektif untuk mengelola berat badan. Fondasinya bagus, yakni mengonsumsi banyak protein, serat, dan lemak sehat. Meski demikian, ukuran nutrisi yang diterapkan pada tiap orang mungkin berbeda-beda. Oleh karena itu, ada baiknya konsultasi terlebih dahulu dengan ahlinya, ya.
Referensi:
"Can TikTok’s Viral 90-30-50 Diet Really Help You Lose Weight?". Healthline. Diakses Desember 2024.
"Should You Try the 90-30-50 Diet?". GQ. Diakses Desember 2024.
"The New 90-30-50 Diet Plan That Has Taken Over Your TikTok". Lose It!. Diakses Desember 2024.
"Increasing Fiber Intake". UCSF Health . Diakses Desember 2024.
"Facts about Saturated Fats". MedlinePlus. Diakses Desember 2024.