Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sembelit (freepik.com/Lifestylememory)
ilustrasi sembelit (freepik.com/Lifestylememory)

Intinya sih...

  • Pola makan Lebaran yang berubah bisa menyebabkan sembelit karena kurangnya serat dan air.
  • Konsumsi makanan kaya akan serat seperti buah, sayur, dan kacang-kacangan serta aktivitas fisik dapat mencegah sembelit.
  • Jika sembelit berlanjut, penggunaan laksatif bisa menjadi solusi sementara, tetapi harus digunakan dengan bijak dan sesuai anjuran dokter.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lebaran identik dengan hidangan lezat dan berlimpah, mulai dari opor ayam, rendang, ketupat, hingga kue-kue manis. Namun, di balik kenikmatan ini, beberapa orang mungkin akan mengalami gangguan pencernaan seperti sembelit atau sulit buang air besar.

Pola makan yang berubah, kurangnya asupan serat, serta minimnya konsumsi air dapat menyebabkan gangguan buang air besar. Masalah ini bisa mengganggu kenyamanan selama momen kebersamaan. Coba beberapa cara di bawah ini untuk mencegah dan mengatasi sembelit saat Lebaran.

1. Konsumsi makanan tinggi serat dan perbanyak minum air

ilustrasi buah-buahan segar (freepik.com/azerbaijan_stockers)

Serat berperan penting dalam menjaga kesehatan pencernaan dengan menambah volume tinja dan membantu menyerap cairan. Ini akan mempermudah pergerakannya di usus.

Untuk mencegah sembelit saat Lebaran, pastikan kamu mengonsumsi makanan kaya serat seperti buah, sayur, kacang-kacangan, serta produk gandum utuh.

Namun, peningkatan serat dalam pola makan sebaiknya dilakukan secara bertahap untuk menghindari efek samping seperti perut kembung atau gas berlebih. Selain itu, imbangi dengan asupan air yang cukup.

Menurut rekomendasi gizi, kebutuhan serat harian berkisar antara 25 hingga 34 gram, tergantung pada kebutuhan kalori masing-masing individu.

2. Tetap aktif saat Lebaran

Ilustrasi olahraga (pexels.com/Photo by cottonbro studio)

Aktivitas fisik berperan penting dalam menjaga kesehatan pencernaan, termasuk mencegah sembelit. Bergerak secara teratur membantu merangsang pergerakan usus, sehingga tinja lebih mudah dikeluarkan.

Selama Lebaran, meskipun sibuk bersilaturahmi dan makan-makan, usahakan tetap aktif dengan berjalan kaki setelah makan atau melakukan olahraga ringan. 

Selain itu, perhatikan kebiasaan buang air besar yang baik. Jangan menunda keinginan untuk buang air besar, karena menahan terlalu lama dapat menyebabkan tinja mengeras dan sulit untuk dikeluarkan. 

3. Gunakan laksatif jika diperlukan

ilustrasi obat (Pexels.com/Gundula Vogel)

Jika perubahan pola makan dan aktivitas fisik belum cukup efektif dalam mengatasi sembelit, penggunaan laksatif (pencahar) bisa menjadi solusi sementara. Laksatif bekerja dengan cara melunakkan tinja, merangsang pergerakan usus, atau meningkatkan kadar air dalam usus. 

Namun, penting untuk menggunakan laksatif dengan bijak dan sesuai anjuran. Hindari penggunaan berlebihan atau jangka panjang tanpa konsultasi dengan tenaga medis. Penggunaan laksatif bisa membuat usus menjadi tergantung pada obat untuk bergerak.

Jika sembelit berlanjut meskipun sudah mengonsumsi cukup serat, air, dan tetap aktif secara fisik, berkonsultasilah dengan dokter.

Sembelit saat Lebaran bisa mengganggu kenyamanan, tetapi dengan memperbaiki pola makan dan rutin bergerak, kamu bisa mencegahnya. Jika diperlukan, laksatif bisa digunakan sebagai solusi sementara, tetapi tetap harus bijak menggunakannya.

Referensi

"Constipation and Defecation Problems". Diakses April 2025. American College of Gastroenterology. 
"Constipation Relief: Tips and Treatments". Diakses April 2025. WebMD. 
"Food Sources of Dietary Fiber". Diakses April 2025. Dietary Guidelines for Americans. 

Editorial Team