ilustrasi anak sedang minum air (pexels.com/cottonbro)
Nah, untuk mencegah kondisi tersebut, inilah cara terbaik mencegah dehidrasi pada anak yang bisa orangtua lakukan:
- Mengetahui berapa banyak asupan cairan yang dibutuhkan anak setiap harinya
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), anak-anak usia 1-3 tahun membutuhkan setidaknya 4 cangkir minuman per hari, termasuk air atau susu. Sementara anak usia 4-8 tahun, kebutuhannya meningkat sekitar 5 cangkir per hari. Untuk anak dengan usia lebih dari itu, kebutuhan minum setidaknya 7-8 cangkir per hari harus terpenuhi, seperti dilansir Parents.
- Memperhatikan kondisi anak
Saat olahraga, cuaca panas, atau ketika anak sangat aktif dan banyak berkeringat, kebutuhan cairan mereka akan meningkat. Usahakan untuk memberi air tambahan setidaknya setiap 20 menit. Untuk aktivitas olahraga berat, memberikan minuman olahraga juga ide yang bagus, tetapi harus dibatasi.
Tak hanya itu, anak yang mengalami demam, sakit tenggorokan, muntah, atau diare juga harus ditingkatkan kebutuhan cairannya. Pada anak yang diare atau muntah, kamu bisa menawarkan sejumlah kecil cairan rehidrasi oral (seperti Pedialyte) untuk menjaga keseimbangan garam dan gula dalam tubuh dan mempertahankan cairan. Sedangkan pada anak yang demam, kamu bisa memberinya obat asetaminofen untuk meredakannya.
- Selalu menyediakan atau membawa air ke mana pun pergi. Siapkan juga perlengkapan minum mereka seperti gelas atau sedotan
Ini dapat membantu membangun kebiasaan minum air pada anak tanpa harus menunggu haus. Tawarkan air minum disela-sela kegiatan atau screen time anak selama perjalanan, misalnya.
- Menyediakan makanan yang menghidrasi
Untuk memenuhi asupan cairan, tak harus selalu memaksakan anak untuk minum banyak air. Orangtua juga bisa memenuhinya dengan menyediakan makanan-makanan yang menghidrasi. Misalnya, buah-buahan berair seperti semangka, jeruk, belimbing, atau stroberi, dan juga sayuran.
- Batasi konsumsi jus, minuman bersoda, atau pun yang mengandung kafein
Minuman manis seperti jus atau soda, dapat meningkatkan asupan gula pada anak yang justru dapat menimbulkan masalah kesehatan lainnya. Sedangkan konsumsi minuman berkafein seperti teh dapat menyebabkan kehilangan banyak cairan karena sifat diuretiknya. Ini justru meningkatkan proses dehidrasi.
Anak dapat mengalami dehidrasi karena tidak cukup minum air atau kehilangan terlalu banyak cairan. Selain lebih peka mengenali tandanya, orangtua juga bisa mengenalkan cara mencegah dehidrasi pada anak seperti yang disebutkan di atas. Ajarkan mereka untuk menerapkannya di kehidupan sehari-hari.