Melansir Healthline, satu langkah penting yang mesti kamu lakukan jika ingin terhindar dari penyakit jantung adalah berhenti merokok. Dampak buruk merokok banyak sekali, yang semuanya itu bisa mengarah pada risiko terkena penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.
Merokok bisa menyebabkan penumpukan lemak, sehingga timbul plak pada arteri, mendorong pengerasan arteri yang disebut dengan aterosklerosis. Akibatnya, aliran darah jadi tersumbat.
Selain itu, rokok juga dapat mengurangi jumlah kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL), meningkatkan tekanan darah, dan menimbulkan tekanan pada pembuluh arteri, yang mana hal tersebut faktor risiko penyakit jantung.
Berhenti merokok telah terbukti dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal The New England Journal of Medicine meneliti efek program pengendalian konsumsi tembakau di negara bagian California, Amerika Serikat (AS), yang diterapkan pada tahun 1989-1997, terhadap tingkat kematian akibat penyakit jantung.
Hasilnya, program ini dikaitkan dengan 33.300 jumlah kematian akibat penyakit jantung yang lebih sedikit, dibandingkan dengan jumlah kematian yang diperkirakan akan terjadi, jika mengikuti tren tingkat mortalitas saat sebelum program ini diterapkan.
Tak hanya penyakit jantung, berhenti merokok juga bisa mengurangi risiko berbagai penyakit lain. Menurut penelitian yang terbit dalam American Journal of Public Health, penurunan tingkat merokok penduduk akibat penerapan berbagai program pengendalian rokok di berbagai negara bagian AS terbukti mampu menurunkan tren penyakit jantung, penyakit serebrovaskular (penyakit pembuluh darah di otak), penyakit pernapasan, dan kanker.
Penurunan jumlah perokok juga berdampak terhadap nilai ekonomi. Selama 10 tahun dijalankan, program pengendalian rokok ini mampu mencegah setidaknya 36.000 jumlah rawat inap, yang setara dengan 1,5 miliar dolar AS (setara dengan Rp21,25 triliun). Angka yang besar, bukan?
Bayangkan, berapa dana BPJS yang bisa terselamatkan jika setiap penduduk Indonesia sadar untuk mengurangi atau berhenti merokok. Angka pasien rumah sakit pasti berkurang, biaya yang harus dikeluarkan negara untuk menanggung pengobatan dan perawatan pun menurun, dan alokasi dana itu bisa disalurkan untuk bidang-bidang lain, pendidikan contohnya.