ilustrasi pisang dan alpukat (pexels.com/Lisa A)
Kadar gula darah tinggi dan diabetes telah dikaitkan dengan defisiensi mikronutrien. Beberapa contohnya termasuk kekurangan mineral kromium dan magnesium, menurut studi dalam International Journal of Preventive Medicine tahun 2020.
Kromium terlibat dalam metabolisme karbohidrat dan lemak. Ini dapat mempotensiasi aksi insulin, sehingga membantu pengaturan gula darah.
Makanan kaya akan kromium meliputi daging, produk gandum utuh, buah, sayur, dan kacang-kacangan.
Meskipun demikian, mekanisme di balik hubungan yang diusulkan ini tidak sepenuhnya diketahui, dan penelitian melaporkan temuan yang beragam. Karena itu, diperlukan lebih banyak penelitian.
Magnesium juga telah terbukti bermanfaat bagi kadar gula darah. Faktanya, pola makan kaya akan magnesium dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes secara signifikan. Sebaliknya, kadar magnesium yang rendah dapat menyebabkan resistansi insulin dan penurunan toleransi glukosa pada orang dengan diabetes.
Contoh sumber magnesium yang baik di antaranya sayuran berdaun gelap, labu dan biji labu, ikan tuna, biji-bijian utuh, cokelat hitam, pisang, alpukat, kacang polong, dan lain-lain.