ilustrasi diet (unsplash.com/Elena Leya)
Diet 2-2-2 terhitung cukup menantang. Hal tersebut membuatnya tidak selalu cocok untuk semua orang. Pembatasan kalori bisa sangat berdampak pada tiap individu. Oleh karena itu, sangat penting berkonsultasi dengan ahli sebelum menerapkannya.
Di sisi lain, mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat, lalu disusul dengan menu rendah karbohidrat dapat menyebabkan kadar gula naik turun. Hal tersebut kurang cocok bagi penderita hipoglikemia karena dapat memicu kelelahan, pusing, sakit kepala, dan banyak gangguan kesehatan lainnya.
Belum lagi tambahan HIIT yang memakan banyak energi, sedangkan asupan nutrisimu terbatas. Jika tidak kuat, hal ini berisiko memunculkan efek samping seperti pingsan.
Cara diet 2-2-2 mungkin berhasil pada sebagian orang, sedangkan tidak dengan lainnya. Kalau kamu ingin mencoba diet ini, pastikan lakukan secara perlahan dan pahami kemampuanmu, ya!
Referensi:
- "What Is the '2-2-2 Method' for Weight Loss?". Eat This, Not That!. Diakses Januari 2025.
- Dashti, Hussein M et al. “Long-term effects of a ketogenic diet in obese patients.” Experimental and clinical cardiology vol. 9,3 (2004): 200-5.
D’Amuri, Andrea, etc. “Effectiveness of High-Intensity Interval Training for Weight Loss in Adults with Obesity: A Randomised Controlled Non-Inferiority Trial.” BMJ Open Sport & Exercise Medicine 7, no. 3 (July 1, 2021): e001021. - "What is the 2-2-2 Method for Metabolism?". Women's Health Magazine. Diakses Januari 2025.