Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto lolos ke perempat final Olimpiade 2024 Paris (dok.NOC Indonesia/Naif Muhammad Al’as/Canon Indonesia)
Salah satu cedera umum pada atlet badminton adalah cedera bahu yang sering kali disebabkan oleh gerakan overhead atau mengayun yang cepat dan berulang.
Cedera bahu pada pemain bulu tangkis kebanyakan adalah overuse injury, karena gerakan berulang pada sendi bahu. Kondisi ini akan menyebabkan otot-otot bahu kelelahan dan stabilitas sendi bahu menurun. Tendonitis atau tendinopathy rotator cuff adalah kondisi cedera bulu tangkis tersering pada bahu.
Keseleo pergelangan kaki juga umum dialami oleh pebulu tangkis. Gerakan mengubah arah dalam waktu cepat serta gerakan melompat dan mendarat saat melakukan lompatan smash bisa menyebabkannya.
Selain itu, kelelahan saat bermain yang memengaruhi keseimbangan juga bisa menyebabkan pergelangan kaki terkilir. Begitu pula dengan kondisi lapangan yang licin atau akibat penggunaan sepatu yang tidak tepat.
Cedera lainnya yang perlu diwaspadai adalah pada lutut. Gerakan melompat dan mendarat yang berulang akan menambah beban yang cukup besar pada tendon sendi lutut, sehingga dapat memicu cedera lutut.
Selain cedera pada tendon lutut, cedera ligamen lutut dan bantalan lutut juga sering terjadi, seperti cedera ACL dan meniskus. Cedera ini sering terjadi akibat gerakan berputar dengan lutut sebagai tumpuan.
Atlet badminton juga kerap mengalami cedera punggung bawah akibat gerakan menerjang dan merunduk. Kelemahan otot punggung merupakan salah satu faktor risiko dari cedera punggung bawah pada pebulu tangkis.
Siku juga bisa mengalami cedera, yang terjadi akibat beban pada otot yang berlebihan dan terus-menerus selama memegang raket, yang akhirnya menimbulkan peradangan pada otot siku.
Satu lagi adalah cedera kram otot jika berolahraga tanpa melakukan pemanasan dan peregangan otot yang cukup. Walaupun paling sering terjadi di kaki, tetapi cedera ini bisa terjadi di bagian tubuh mana pun. Ketika mengalami kram, otot akan mengalami kontraksi dan bagian tubuh yang mengalami kram akan sulit digerakkan selama beberapa detik atau bahkan beberapa menit.
Baik atlet maupun bukan, cedera yang sampai membatasi kemampuan kamu untuk berolahraga atau beraktivitas fisik dengan benar harus ditangani oleh profesional kesehatan seperti spesialis ortopedi.
Apabila tidak ditangani dengan tepat, cedera bisa saja berkembang menjadi lebih kompleks, yang makin menghambat kemampuan fisik dan keseharian kamu.
Referensi
East Alabama Health. Diakses pada Juli 2024. Common Olympic Sports Injuries and How to Prevent Them.
Baylor College of Medicine. Diakses pada Juli 2024. Common Olympic injuries.
Rumah Sakit Pondok Indah Group. Diakses pada Juli 2024. Cara Penanganan Cedera Bulu Tangkis.
SPOrthopaedic. Diakses pada Juli 2024. Knee Injuries in Olympic Athletes.