Pada akhirnya, air putih suhu berapa pun, tetap menghidrasi dan menyehatkan. Namun, ada beberapa kondisi ketika minum air dingin bisa terasa lebih menyegarkan dan bermanfaat.
Misalnya, setelah berolahraga, air dingin dapat membantu menurunkan suhu tubuh dan menghidrasi lebih cepat. Sebelum makan, minum air dingin juga bisa membantu mengurangi nafsu makan jika kamu sedang mencoba mengontrol asupan kalori.
Selain itu, air dingin cocok diminum saat cuaca panas atau lembap, saat tubuh mulai mengalami dehidrasi, atau ketika kamu merasa lemas. Dalam situasi-situasi ini, air dingin bisa memberikan kenyamanan.
Berdasarkan bukti ilmiah, tidak ada alasan untuk menyebut bahwa minum air dingin “buruk” bagi kesehatan secara umum. Memang ada beberapa kondisi khusus seperti migrain yang bisa dipicu oleh air dingin, tetapi manfaatnya dalam situasi lain justru tak kalah penting. Pada akhirnya, yang terpenting adalah tetap terhidrasi. Baik air dingin maupun hangat, keduanya tetap bermanfaat.
Referensi
"Marvels of Mucus and Phlegm". News in Health. Diakses Mei 2025.
Ren, Yutang, Meiyun Ke, Xiucai Fang, Liming Zhu, Xiaohong Sun, Zhifeng Wang, Ruifeng Wang, et al. “Response of Esophagus to High and Low Temperatures in Patients with Achalasia.” Journal of Neurogastroenterology and Motility 18, no. 4 (October 19, 2012).
Mattsson, P. “Headache Caused by Drinking Cold Water Is Common and Related to Active Migraine.” Cephalalgia 21, no. 3 (April 1, 2001): 230–35.
Kubota, Satoshi, Yutaka Endo, Mitsue Kubota, Hiroko Miyazaki, and Tomohiko Shigemasa. “The Pressor Response to the Drinking of Cold Water and Cold Carbonated Water in Healthy Younger and Older Adults.” Frontiers in Neurology 12 (January 10, 2022).
"To Ice or Not to Ice? The Ayurvedic Question". Kripalu. Diakses Mei 2025.