ilustrasi kanker mulut (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Menurut Medicines and Products Regulatory Authority (MHRA), badan yang memantau dan mengatur perizinan peralatan medis, termasuk tes COVID-19, menyatakan bahwa klaim swab test penyebab kanker mulut tidak benar.
"Tak ada bukti kredibel bahwa tes usap untuk COVID-19 terkait dengan kanker mulut," tutur jubir MHRA.
Mendukung data OHF, manajer informasi kesehatan senior Cancer Research UK, Claire Knight, menuturkan bahwa ini bukan kali pertama kenaikan kasus kanker mulut. Bahkan, sebelum COVID-19 ada, kanker mulut juga sudah ada.
Ia mengatakan bahwa faktor seperti merokok dan alkohol adalah penyebab kanker mulut terbesar. OHF sendiri menyatakan bahwa ada tiga faktor terbesar dari kanker mulut, yaitu rokok, konsumsi alkohol, dan infeksi human papillomavirus (HPV).
"Kesadaran faktor risiko penyebab kanker mulut serendah 9 persen. Oleh sebab itu, mudah melihat mengapa angkanya naik. Jika orang-orang tidak sadar apa yang menyebabkannya, mereka tak akan mengubah gaya hidup untuk mencegahnya," tutur spesialis konten kesehatan OHF, Karen Coates.