ilustrasi wortel (pexels.com/Hana Mara)
Setelah makanan yang mengandung beta-karoten dicerna, sel-sel khusus di usus memecahnya menjadi dua molekul retinol (juga dikenal sebagai vitamin A). Vitamin A ini kemudian digunakan dalam berbagai fungsi penting tubuh seperti penglihatan, reproduksi, kekebalan, dan pertumbuhan.
Tubuh mengontrol konversi beta-karoten menjadi vitamin A berdasarkan kebutuhannya. Jadi, ketika memiliki cukup vitamin A, tubuh akan memperlambat atau menghentikan konversi beta-karoten menjadi vitamin A.
Setiap tambahan beta-karoten kemudian disimpan dalam hati dan jaringan lemak, dikeluarkan melalui kotoran atau lewat kelenjar keringat di lapisan luar kulit. Di sinilah kulit tanned bisa diperoleh. Dalam dunia kedokteran, hal ini disebut karotenoderma.
Karotenoderma adalah perubahan warna kulit menjadi kuning-oranye akibat karotenemia yaitu suatu kondisi saat kadar beta-karoten dalam darah meningkat di atas kisaran normal, dilansir DermNet.
Wortel bukan satu-satunya makanan yang mengandung beta-karoten. Sayuran berdaun hijau tua, beberapa sayuran dan buah-buahan berwarna kuning dan oranye lainnya juga mengandung jumlah yang tinggi. Beta-karoten juga ditemukan dalam peterseli, kemangi, daun bawang, bubuk cabai, tomat yang dijemur dan beberapa suplemen makanan.