Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perempuan bersedih (pexels.com/Liza Summer)

Kondisi penyebab timbulnya perasaan duka bisa sulit untuk dihadapi oleh banyak orang. Konteks itu bisa dikaitkan dengan berbagai kemungkinan permasalahan hidup. Persoalan keluarga, ditinggal mati orang terkasih, atau masalah pekerjaan adalah contoh situasi yang sulit. Ada kalanya, kesedihan bisa memburuk akibat datangnya masalah lain dalam waktu bersamaan atau berdekatan.

Menurut perspektif psikologi, ada berbagai jenis kesedihan. Jenis ini dijabarkan dalam beberapa aspek, mulai dari complicated grief, anticipatory grief, disenfranchised grief, dan compounded grief. Compounded grief (duka yang bertambah) juga dikenal sebagai cumulative grief alias kesedihan kumulatif. Keadaan ini digambarkan sebagai serangkaian kejadian "kesusahan" dalam waktu relatif singkat.

1. Definisi

ilustrasi perempuan menangis (pexels.com/Liza Summer)

Compounded grief bisa terjadi ketika seseorang yang sedang ditimpa masalah belum sepenuhnya "sembuh", tetapi sudah dihadapkan lagi dengan masalah baru. Masalah yang dimaksud umumnya bersifat tidak terduga, yang membuat perasaan carut-marut.

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, compounded grief bertalian dengan serangkaian kejadian negatif yang berlangsung di waktu singkat. Contohnya setelah kehilangan orang terkasih, lalu beberapa hari setelahnya kehilangan teman, kemudian ditinggal mati hewan peliharaan. Bahkan, ini bisa merembet ke masalah pekerjaan atau hal lainnya.

Studi dalam jurnal Health Communication (2022) menerangkan, compounded grief yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor memiliki pengaruh signifikan dalam kehidupan. Intensitasnya juga bisa bervariasi, yang mana hal ini bisa memperumit mekanisme koping karena efeknya berakumulasi atau bertambah. 

2. Gejala

Editorial Team

Tonton lebih seru di