ilustrasi sedih (freepik.com/freepik)
Stres kronis dapat terlihat di wajah dalam dua cara.
Pertama, hormon yang dilepaskan tubuh saat kamu merasa stres dapat menyebabkan perubahan fisiologis yang berdampak negatif pada kulit.
Kedua, merasa stres juga dapat menyebabkan kebiasaan buruk, seperti menggigit bibir, mengerutkan dahi, dan banyak makan makanan manis.
Berikut adalah cara-cara spesifik stres dapat terlihat pada wajah:
- Jerawat: Saat stres, tubuh memproduksi lebih banyak hormon kortisol. Kortisol menyebabkan hipotalamus memproduksi hormon yang disebut corticotrophin-releasing hormone (CRH). CRH merangsang pelepasan minyak dari kelenjar sebasea di sekitar folikel rambut. Produksi minyak yang berlebihan ini dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.
- Kantung di bawah mata: Stres yang disebabkan oleh kurang tidur menyebabkan elastisitas kulit berkurang dan pigmentasi tidak merata. Ini selanjutnya dapat menyebabkan terbentuknya kantung di bawah mata .
- Kulit kering: Stratum korneum bertindak sebagai penghalang yang melindungi kulit di bawahnya. Jika stratum korneum tidak berfungsi sebagaimana mestinya, kulit dapat menjadi kering dan gatal.
- Ruam: Stres melemahkan sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh yang melemah dapat menyebabkan ketidakseimbangan bakteri di usus dan kulit, yang dapat menyebabkan kemerahan atau ruam.
- Kerutan: Stres menyebabkan hilangnya elastisitas kulit dan gerakan berulang pada alis. Keduanya berkontribusi pada terbentuknya kerutan.