ilustrasi menstruasi (pexels.com/Karolina Grabowska)
Oke, setelah mendapati darah cokelat adalah hal normal, bagaimana jika diikuti dengan lendir? Tekstur juga menjadi salah satu pembeda darah haid dengan darah biasa. Komposisinya yang tercampur dengan sekresi vagina, menyebabkan darah menstruasi memiliki mucin.
Mucin merupakan bahan utama yang membuat cairan tubuh menjadi lebih thick. Sel-sel penghasil mucin melapisi tenggorokan, hidung, rahim, dan saluran leher rahim, melansir Ruby Cup. Jadi, jangan heran jika darah menstruasi tampak lebih kental dan berlendir.
Sama seperti konsistensi warna, jumlah komposisi darah menstruasi bisa berubah setiap waktu selama periode berlangsung. Pada periode haid, bisa diwali dengan darah cair, lalu mengental, dan kembali kekuningan ketika menstruasi selesai.
Hal ini juga berlaku dengan gumpalan. Tubuh secara otomatis akan membentuk gumpalan ketika darah keluar dari tubuh. Tujuannya agar darah tidak mengalir dengan deras sehingga kamu tidak kehilangan terlalu banyak. Gumpalan darah mungkin membahayakan organ lain (paru-paru atau otak), tetapi normal dan sehat apabila terjadi saat menstruasi.
Bentuk gumpalan selama menstruasi umumnya mirip jeli dengan lendir. Ini terdiri dari darah yang dibekukan tubuh, jaringan, dan darah yang belum menggumpal. Ukuran dari gumpalan ini pun bervariasi. Normalnya berkisar seukuran stroberi.