Cara Mencegah Penularan Hepatitis Akut Misterius, Tidak Perlu Panik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kejadian mengenai hepatitis akut parah membuat sebagian orang merasa khawatir. Terlebih lagi para orang tua yang memiliki anak-anak yang juga khawatir dengan kasus hepatitis akut misterius yang melanda beberapa negara.
Kasus hepatitis akut tersebut menyebabkan peradangan pada hati. Sebenarnya, bagaimana cara mencegah agar tidak tertular hepatitis akut misterius ini? Lalu, apa saja gejala yang muncul? Agar lebih jelas, yuk, simak penjelasan ini sampai habis!
1. Kasus hepatitis akut dan parah
Hepatitis akut baru-baru ini banyak menginfeksi anak-anak di beberapa negara. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) terhadap adanya kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia yang masih belum diketahui penyebabnya pada 15 April 2022.
Penyakit hepatitis akut tersebut diduga telah masuk di Indonesia setelah tiga anak dilaporkan meninggal dunia. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) hingga saat ini masih terus mengidentifikasi untuk mengetahui kasus tersebut lebih lanjut.
2. Menginfeksi anak-anak
Menurut WHO, kasus hepatitis akut menginfeksi anak-anak berusia 1 bulan sampai 16 tahun. Kasus hepatitis akut misterius ini pertama kali dilaporkan oleh Inggris yang mana menginfeksi anak-anak dalam kondisi sehat.
Peningkatan kasus pun dilaporkan oleh beberapa negara lain, di antaranya Spanyol, Israel, Amerika Serikat, Denmark, dan lainnya. Per tanggal 21 April 2022, setidaknya ada 169 kasus hepatitis akut yang sudah dilaporkan oleh 12 negara kepada WHO.
Baca Juga: Hepatitis Akut Misterius Ancam Anak, Ini yang Perlu Diketahui
3. Penyebabnya masih misterius
Hepatitis biasanya disebabkan infeksi virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Namun, pada kasus hepatitis akut misterius yang menginfeksi anak-anak tersebut, peneliti tidak menemukan virus-virus hepatitis tersebut.
Adenovirus ditemukan dalam 74 kasus, sedangkan virus SARS-CoV-2—virus penyebab COVID-19—ditemukan dalam 20 kasus. Selain itu, ada pula 19 kasus yang terdeteksi mengalami koinfeksi, yaitu adenovirus dan SARS-CoV-2 menginfeksi secara bersamaan. Karena penyebabnya yang masih belum diketahui pasti, maka peneliti masih harus terus mencari tahu penyebab dari kasus hepatitis akut yang sedang terjadi.
Editor’s picks
4. Cara mencegah penularan hepatitis akut misterius
Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, SpA, dokter spesialis anak konsultan gastrohepatologi RSCM FK UI mengatakan, untuk mencegah risiko infeksi, orang tua disarankan untuk meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan langkah pencegahan, mengutip laman Kemenkes. Langkah awal yang dapat dilakukan yaitu dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Langkah untuk mencegah penularan melalui saluran pencernaan antara lain:
- Rutin mencuci tangan dengan sabun.
- Memastikan makanan yang dikonsumsi bersih dan matang.
- Tidak bergantian menggunakan alat makan dengan orang lain.
- Menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit.
Langkah untuk mencegah penularan melalui saluran pernapasan antara lain:
- Menggunakan masker jika bepergian.
- Menjaga jarak dengan orang lain.
- Menghindari keramaian dan kerumunan.
- Mengurangi mobilitas.
5. Mengenali gejala awal penyakit hepatitis akut
Selain langkah pencegahan, upaya lain yang dapat dilakukan yaitu pemahaman orang tua terhadap gejala awal penyakit hepatitis akut. Profesor Hanifah mengatakan, gejala awal hepatitis akut di antaranya mual, muntah, sakit perut, diare, dan kadang disertai dengan demam ringan.
Apabila gejala bertambah parah, maka dapat menyebabkan air kencing berwarna pekat seperti teh dan feses berwarna putih pucat. Jika anak-anak mengalami gejala tersebut, orang tua disarankan untuk segera memeriksakan anak ke fasilitas kesehatan terdekat, seperti puskesmas atau rumah sakit.
Jangan menunggu hingga muncul gejala lanjutan seperti kulit dan mata yang menguning sampai penurunan kesadaran, karena munculnya gejala tersebut menunjukkan infeksi hepatitis sudah sangat berat. Profesor Hanifah mengimbau untuk tidak menunggu hingga gejala menjadi lebih berat karena akan kehilangan momentum untuk menolong dengan lebih cepat.
Beberapa langkah untuk mencegah penularan hepatitis akut misterius melalui saluran pencernaan antara lain rutin mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan yang dikonsumsi bersih dan matang, tidak bergantian menggunakan alat makan dengan orang lain, dan menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit.
Selain itu, pencegahan penularan melalui saluran pernapasan antara lain menggunakan masker jika bepergian, menjaga jarak dengan orang lain, menghindari keramaian dan kerumunan, serta mengurangi mobilitas.
Selain melakukan langkah-langkah pencegahan, orang tua juga perlu memahami gejala awal sehingga anak tidak terlambat mendapat pertolongan, antara lain mual, muntah, sakit perut, diare, dan kadang disertai demam ringan. Tidak perlu panik, tetapi tidak ada salahnya untuk meningkatkan kewaspadaan, ya!
Baca Juga: Waspadai Hepatitis Akut Misterius, Kenali Gejalanya!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.