Alasan Gendong M-Shape Hadap ke Dalam Baik untuk Bayi Baru Lahir

Manfaatnya sangat krusial bagi bayi

Menggendong bayi adalah salah satu praktik perawatan bayi yang sudah sangat populer sejak zaman dahulu. Menurut beberapa penelitian, menggendong dapat membuat bayi lebih tenang,  nyaman, dan bisa mempermudah orangtua tetap aktif melakukan kegiatan sehari-hari.

Praktik menggendong bayi dapat dilakukan dengan berbagai macam posisi, seperti gendong samping, depan, atau di atas punggung. Buat kamu yang baru belajar teknik menggendong, mungkin pernah mendengar istilah menggendong posisi M-shape menghadap ke dalam. Posisi ini banyak direkomendasikan oleh para pakar menggendong untuk menggendong bayi baru lahir.

Penasaran mengapa posisi M-shape menghadap ke dalam diirekomendasikan untuk menggendong bayi baru lahir? Simak penjelasannya berikut.

Baca Juga: 5 Bercanda yang Tampak Lucu, tapi Berbahaya bagi Perkembangan Bayi

1. Mengenal posisi menggendong M-shape

Alasan Gendong M-Shape Hadap ke Dalam Baik untuk Bayi Baru Lahirilustrasi menggendong M-shape (hipdysplasia.org)

Posisi M-shape atau bentuk "M" adalah teknik  menggendong dengan memosisikan kaki bayi membentuk huruf "M" atau katak. Pada posisi ini, bayi digendong di depan tubuh kemudian pinggul dan lutut bayi ditekuk dengan paha yang terbuka lebar atau menyebar di sekitar tubuh penggendong. Sementara itu, perut dan dada bayi bersandar nyaman di dada penggendong. 

Kunci dari menggendong M-shape adalah memastikan lutut bayi lebih tinggi dari pantat dengan paha sebagai penyangganya. Dengan begitu, posisi bayi akan membentuk huruf "M". 

Posisi M-shape terkadang juga dikenal dengan posisi jockey atau spread-squat (jongkok terbuka). Posisi ini sangat baik untuk menggendong bayi baru lahir, bahkan disarankan untuk menerapkannya pada bayi sedini mungkin. Dilansir laman International Hip Dysplasia Institute (IHDI), posisi M-shape merupakan posisi yang direkomendasikan sebagai kebiasaan menggendong yang sehat.

2. Kenapa posisi M-shape direkomendasikan untuk bayi baru lahir?

Alasan Gendong M-Shape Hadap ke Dalam Baik untuk Bayi Baru Lahirilustrasi menggendong bayi (pexels.com/Jonathan Borba)

Ada banyak alasan mengapa posisi menggendong M-shape direkomendasikan sejak bayi baru lahir. Pertama, posisi M-shape dapat mengakomodasi posisi alamiah bayi baru lahir, yaitu punggung sedikit melengkung dengan kaki menekuk, mirip seperti posisi mereka selama berada di dalam kandungan. Dengan begitu, bayi lebih tenang dan nyaman.

Selain itu, posisi M-shape juga sangat baik untuk mendukung pertumbuhan tulang dan sendi panggul bayi yang optimal. Dilansir International Hip Dysplasia Institute, menggendong posisi M-shape dapat menurunkan risiko displasia pinggul pada bayi, yaitu kondisi perkembangan pinggul yang tidak optimal.

Hal ini karena posisi jongkok terbuka dapat membantu pangkal tulang paha bayi masuk sempurna ke mangkuk sendinya sehingga dapat meminimalkan displasia pinggul. Fyi,  periode usia kurang dari 6 bulan merupakan waktu di mana perkembangan pinggul bayi terjadi sangat cepat. Ini kemudian melambat ketika usianya di atas 6 bulan, seperti dijelaskan IHDI.

Laman Hospital for Special Surgery, juga menambahkan, bahwa penelitian ilmiah menunjukkan bayi yang digendong dengan posisi M-shape memiliki risiko displasia pinggul yang lebih rendah dibandingkan yang digendong atau dibedong dengan kaki rapat.

Tidak hanya itu, konsultan menggendong bersertifikat, Lathiva Amaturrahman, menambahkan bahwa posisi menggendong M-shape juga dapat menstimulasi otot leher dan pungung bayi. Dengan begitu, bayi dapat lebih cepat menegakkan badan dan lebih siap memulai MPASI. 

3. Mengapa sebaiknya menggendong M-shape menghadap ke dalam?

Alasan Gendong M-Shape Hadap ke Dalam Baik untuk Bayi Baru Lahirilustrasi gendong posisi M-shape (pexels.com/Esmeralda Gaytán)

Selain menggendong dengan posisi M-shape, para ahli juga merekomendasikan bayi baru lahir untuk digendong menghadap ke dalam, atau menghadap ke arah penggendong. Mengapa?

Sama seperti di atas, menggendong dengan menghadapkan bayi ke dalam juga baik untuk mendukung perkembangan pinggulnya. Pada posisi ini, paha bayi dapat "bertemu" atau bersinggungan dengan tubuh ibu. Ini dapat menghasilkan kekuatan yang diperlukan untuk mengembangkan pinggul yang optimal.

Laman IHDI menyarankan untuk menggendong bayi baru lahir menghadap ke dalam setidaknya selama 6 bulan pertama kehidupannya. Menggendong menghadap ke dalam hingga usia 1 tahun mungkin juga dapat memberi manfaat tambahan.

Selain itu, beberapa alasan berikut juga menjelaskan mengapa sebaiknya bayi baru lahir digendong menghadap ke dalam:

  • Mengurangi over-stimulation atau stimulasi yang berlebihan pada bayi yang bisa menyebabkan ketidaknyaman. 
  • Bayi dapat melihat ibu dengan jelas sehingga membuatnya tenang daripada harus melihat dunia luar sendirian.
  • Bayi baru lahir belum memiliki kontrol kepala dan leher yang baik. Bayi baru lahir yang digendong menghadap ke luar dan tertidur bisa menyebabkan kesulitan bernapas.

Menggendong bayi dengan posisi M-shape mungkin masih belum cukup familier bagi beberapa orang, terutama di Indonesia. Namun, ini merupakan rekomendasi internasional yang telah banyak disarankan untuk bayi baru lahir, lho. Semoga penjelasan di atas bisa menjawab rasa penasaranmu, ya.

Baca Juga: 5 Hal yang Pantang Dilakukan saat Bayi Tidur, Berbahaya!

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya