Ada anggapan bahwa masturbasi bisa memengaruhi kadar testosteron, hormon penting yang membantu pembentukan otot. Testosteron membantu otot menyintesis protein. Testosteron juga meningkatkan kadar hormon pertumbuhan, yang dilepaskan oleh tubuh sebagai respons terhadap olahraga.
Kadar testosteron meningkat selama berhubungan seks dan masturbasi, lalu turun lagi setelah orgasme. Jadi, tidak heran sejumlah orang menganggap masturbasi sebelum berolahraga dapat memengaruhi latihan mereka. Akan tetapi, fluktuasi ini tidak cukup tinggi untuk memberikan efek yang nyata pada aktivitas apa pun. Kadar testosteron akan kembali normal dalam beberapa menit setelah berhubungan seksual.
Ada juga yang percaya bahwa aktivitas seksual, termasuk masturbasi, dapat meningkatkan suasana hati dan menurunkan stres, yang secara tidak langsung bisa mendukung performa fisik.
Di sisi lain, ada yang berpendapat sebaliknya, bahwa masturbasi justru bisa menguras energi, dan membuat tubuh terasa kurang bertenaga saat berolahraga.
Jadi, mana yang benar?
Sebuah tinjauan sistematis dan metaanalisis tahun 2022 menyimpulkan bahwa masturbasi atau aktivitas seksual lainnya, jika dilakukan antara 30–24 jam sebelum olahraga, tidak berpengaruh signifikan terhadap kebugaran aerobik, daya tahan otot, atau kekuatan tubuh. Studi ini memperkuat temuan serupa dari studi tahun 2016, yang juga menyimpulkan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mendukung anggapan bahwa masturbasi berdampak buruk secara langsung terhadap performa olahraga, baik pada perempuan maupun laki-laki.
Menariknya, penulis studi 2016 mencatat bahwa beberapa bukti anekdotal (pengalaman pribadi yang belum tentu berlaku umum) justru menunjukkan adanya manfaat jika berhubungan seksual sekitar 10 jam sebelum pertandingan, terutama karena efek positifnya terhadap suasana hati dan ketenangan mental.
Kesimpulannya, setiap orang punya reaksi tubuh dan ritme yang berbeda. Untuk sebagian orang, masturbasi bisa terasa melegakan dan membantu mereka tidur lebih nyenyak sebelum hari besar. Sementara bagi yang lain, mereka mungkin malah merasa lesu atau kehilangan fokus. Secara ilmiah, belum ada bukti kuat bahwa masturbasi akan membuat lari lebih lambat, angkat beban lebih lemah, atau gagal tampil maksimal di lapangan. Yang lebih penting adalah pola tidur, asupan nutrisi, hidrasi, dan kondisi mental secara keseluruhan.
Lantas, apakah tidak masturbasi akan memberi pengaruh pada performa olahraga? Jawabannya tidak juga.
Hingga kini, belum ada bukti klinis yang menunjukkan bahwa menahan diri dari masturbasi bisa membuatmu jadi lebih kuat, lebih cepat, atau otot makin cepat terbentuk.
Memang, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang menahan diri, kadar testosteron mereka bisa naik sedikit untuk sementara waktu. Namun, kenaikan ini tidak terbukti berdampak langsung terhadap hasil latihan. Artinya, meskipun hormon naik, belum tentu angkatan bebanmu ikut naik juga.
Kalaupun ada pengaruh, mungkin hanya sedikit dan itu pun kalau kamu benar-benar mengatur waktu latihan dengan sangat tepat. Namun, secara umum, jangan berharap ototmu akan membesar hanya karena kamu berhenti masturbasi.